Selisih 4 poin poin dari Juventus patur disyukuri oleh Inter Milan sebagai pemuncak klasemen sementara Serie A. Pasalnya di akhir tahun ini, Inter akan mainkan laga relatif mudah melawan Genoa, sementara Juventus harus berjibaku melawan AS Roma di Turin.
Kemenangan di laga lawan Genoa ini akan pastikan La Beneamata raih gelar juara paruh musim, atau sering dikenal sebagai Campione d'Inferno. Meski nanti baru mainkan 18 laga usai lawan Genoa, Inter tak terkejar dengan selisih 4 poinnya tersebut untuk gelar terirat tersebut.
Apa sih sakralnya Campione d'Inferno? Inter Milan sendiri sudah merasakannya saat musim 2006/2007, 2007/2008, 2008/2009 dan 2009/2010 dimana mereka menyempurnakan gelar itu dengan scudetto.
Angka menunjukkan memang mayoritas tim yang bisa menjadi Campione d'Inferno, besar kemungkinannya menjadi scudetto di akhir musim. Namun Inter Milan pernah juga di PHP oleh gelar ini musim 2021/2022, setelah mereka gagal sempurnakan juara paruh musim dengan scudetto, karena dijegal AC Milan di saat akhir kompetisi.
Kembali menyangkut laga away melawan Genoa, pelatih jenius Simone Inzaghi memberi sinyal akan merotasi skuadnya untuk menjaga kondisi para pemainnya.
"Rotasi skuad itu penting dan bukanlah sebuah masalah bagi kami, apalagi di periode dengan begitu banyak pertandingan yang berdekatan. Kami puas dengan hasil-hasil kami setelah 17 pertandingan pertama ini, namun masih ada 21 pertandingan tersisa dan kami harus terus mengumpulkan statistik bagus dalam menyerang dan bertahan." jelasnya di konferensi pers jelang laga dikutip dari footballitalia.
Inzaghi juga menghargai lawannya, yang merupakan tim giant-killer musim ini, merujuk kemenangan mereka atas Lazio, AS Roma Sassuolo, dan bisa mengimbangi Napoli dan Juventus.
"Ini akan menjadi pertandingan yang penuh perjuangan, karena Genoa sedang dalam periode performa yang sangat baik, mereka memiliki pemain berkualitas dan pelatih yang bekerja dengan sangat baik. Kami harus bermain dengan intensitas luar biasa." ujarnya mengenai sang calon lawan.
Laga Genoa melawan Inter Milan akan dihelat di Stadiun Marassi pada Sabtu (30/12) dini hari jam 02.45 WIB dipimpin wasit Daniele Doveri.
Sementara tuan rumah besutan Alberto Gilardino punya perasaan pede bila bermain di kandang, karena mereka bisa tak terkalahkan di 5 laga terakhir. Tiga kemenangan dan 2 hasil seri termasuk saat mengimbangi Juventus 1-1 dua minggu lalu. Albert Gudmundsson, topskorer tim, bisa samakan penalti Federico Chiesa di laga itu untuk paksakan Juventus gagal salip Inter Milan di peringkat pertama. Sabtu (23/12) lalu, Genoa berhasil kalahkan Sassuollo di Mapei Stadium dengan skor 2-1, dan Gudmundsson menjadi salah satu pengisi scoresheet kembali dengan sebuah penaltinya. Penyerang Timnas Ghana yang lahir di Italia, Caleb Ekuban muncul sebagai rising-star di dua laga tersebut, kini mengancam posisi Mateo Retegui yang mulai pulih dari cedera.