Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Brasil vs Argentina : Kalah 0-1, Brasil Raih Tiga Kekalahan Beruntun

Diperbarui: 22 November 2023   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laga Brasil versus Argentina tahun 2021. https://bola.kompas.com/

Pada konferensi pers sebelum pertandingan, pelatih interim Brasil Fernando Diniz mengatakan bahwa Argentina adalah salah satu tim terbaik di dunia dengan Lionel Messi di dalamnya. Ia tidak menyiapkan strategi khusus untuk meredam Messi, tapi tidak memungkiri bahwa adanya Messi akan merubah formasi tim yang dia susun. Brasil menghadapi Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol.

Dan yang tersaji di Maracana Stadium, Rabu pagi (22/11) WIB, adalah Brasil mengandalkan permainan keras menjurus kasar untuk melawan juara Piala Dunia, Argentina. Dalam kurun 15 menit, dua kartu kuning sudah didapatkan oleh Gabriel Jesus dan Raphinha. Carlos Augusto melengkapi tiga kartu kuning untuk Brasil di babak pertama pada menit ke 33".

Sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di tribun suporter Argentina dengan pihak keamanan. Tampak pemain Argentina mencoba meredakan situasi namun gagal, hingga wasit memutuskan menunda laga beberapa menit sampai situasi kondusif.

Formasi yang diturunkan Fernando Diniz hampir sama seperti saat kalah 1-2 dari Kolombia. Hanya saja, posisi Vinicius Jr yang absen di laga ini, ia berikan kepada Gabriel Jesus sebagai ujung tombak. Raphinha, Martinelli dan Rodrygo menjadi  tiga pemain di belakangnya. Hadirnya Gabriel Jesus meski sudah diprediksi, menjadi tanda tanya besar kepada Diniz dan skuad Brasil. Ia hampir dua bulan melewati masalah cedera yang mengharuskan absen di laga-laga Arsenal, tetapi setelah sembuh ia langsung dipanggil Timnas Brasil dan main di partai keras melawan Argentina. Tidak memungkiri kualitasnya, tetapi seakan Brasil memang tidak punya penyerang murni yang bisa diandalkan di lini depannya. Betapa anehnya, melihat tumpah ruah talenta Brasil tersebar di seluruh dunia. (BACA : Empat Faktor Penyebab Timnas Brasil Masih Belum Raih Performa Terbaik)

Sementara Argentina memilih menggunakan dua penyerang dengan Lionel Messi berduet dengan Julian Alvarez. Giovani Lo Celso di tambahkan di lini tengah untuk bertarung dengan lini tengah Brasil yang diakomodir Andre dan Bruno Guimaraes. Asuhan Lionel Scaloni tampak tidak bisa keluar dari permainan keras Brasil, dan mencoba mengimbanginya dengan permainan keras dibumbui provokasi untuk membuat pemain Brasil terhukum kartu. Rodrigo De Paul dan Alexis Mac Allister menjadi dua pemain yang paling sering terlibat.

Babak pertama tidak banyak peluang karena bola hanya berkutat di lini tengah. Peluang terbaik datang dari Martinelli ketika second ball dari tendangan sudut ia lanjutkan dengan tendangan kaki kanan. Namun sayang masih bisa digagalkan Cristian Romero di mulut gawang.

Babak kedua Brasil masih dengan strategi yang sama, namun sayang Marquinhos harus diganti oleh Nino karena cedera. Diniz mempercayakan caps pertama Timnas Brasil pada pemain andalannya di Fluminense yang menjuarai Copa Libertadores.

Peluang kembali didapatkan Martinelli di menit ke 57". Tusukan Rodrygo ke kotak penalti membebaskannya untuk berhadapan langsung dengan Dibu Martinez. Namun sayang tembakan kerasnya masih bisa digagalkan Martinez dengan kakinya. Peluang ini menandakan perubahan yang terjadi di sisa laga, karena Argentina memfokuskan untuk mendelay permainan sementara Brasil tampak sudah kekurangan bensin.

Gol yang ditunggu akhirnya tercipta di menit ke 63". Tendangan sudut Messi di sisi kanan gawang Brasil mampu disundul dengan sempurna oleh Nicolas Otamendi. Otamendi loncat tinggi mengalahkan dua pemain Brasil, dan sundulannya mengarahkan bola ke pojok kanan atas gawang Alisson Becker. Brasil 0 dan Argentina 1, mental pemain Tango memang di atas Tim Samba.

Argentina semakin melambatkan tempo setelah gol ini, dengan banyak memainkan bola di area sendiri. Sementara Brasil kehilangan kreativitas, hanya bisa membuat beberapa tusukan melalui Rodrygo dan raphinha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline