Lihat ke Halaman Asli

Dr. Gregory Budiman. M.Biomed

Dokter dan Pengamat Kebijakan Bidang Kesehatan

Pemulihan Jiwa Menyembuhkan Fisik

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_300334" align="alignnone" width="266" caption="taken from google image"][/caption] Seorang pemuda terbaring lemas di rumah sakit. Ia divonis mengalami penyakit leukemia dan harapan hidupnya tidak lebih dari 2 tahun. Ray (bukan nama sesungguhnya) sedang menonton sebuah acara rohani di sebuah stasiun televisi... Seorang pengkotbah berkata, "Fisik tidaklah penting, otak mungkin cukup penting, namun HATI adalah yang terpenting. Bila hatimu sarat dengan dengki, kepahitan, amarah, dendam maka hidupmu akan lumpuh.. Penyakitpun akan datang menggerogoti hidupmu.. Bahkan kanker/keganasan akan terpicu akibat kondisi hati yang telah menjadi busuk".. Ray mendengarkan dengan seksama.. Rasanya tubuhnya merinding.. "Apabila engkau yg menonton siaran ini sedang mengalami sakit parah.. Inilah waktunya.. Ambil keputusan untuk MENGAMPUNI org yang melukai hatimu.. Dan alami KUASA TUHAN akan menyembuhkanmu!.. Menyembuhkanmu!.. Menyembuhkanmu!" ... Kata2 itu terus terngiang di telinga Ray. "Aku memang sering merasa disakiti, diremehkan, dihina.. aku marah, dengki, dan selalu ingin balas dendam"..... Saat itu juga Ray mengambil keputusan untuk menghapus segala amarah, dendam, sakit hati yang masih membelenggu hatinya..... "Aku harus bangun dan pergi menghampiri org2 yg pernah kubenci.. Aku akan meminta maaf dan mengasihi mereka".... Pagi itu Ray merasakan tubuhnya lebih segar.. Ia menjadi seperti tidak sakit. Terdengar percakapan dokter dan perawat di koridor bangsal, "Kami sudah lakukan pemeriksaan ulang sampai 3 kali, dok. Profil hematologinya normal semua." ...."Bodoh! bagaimana mungkin leukemia bisa sembuh.. Coba bawa semua status lab dari awal!"...... Apakah ini hanya kesalahan diagnostik? (Kisah ini pernah saya dengar namun saya tidak tahu benar atau tidaknya. Namun pelajaran yg bisa kita petik adalah: Mengampuni org lain, membuang rasa dendam, kepahitan, amarah, sakit hati, dll akan membuat hidup kita jauh lebih baik).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline