Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Lase

Belajar, mencoba, berbagi dan menulis menjadikan diri lebih kreatif dan bermanfaat

BEM Faperta UMA Kembangkan Kawasan Konservasi Tanaman Obat Melalui Program PPK Ormawa

Diperbarui: 26 November 2022   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Tim PPK Ormawa BEM FAPERTA UMA bersama Dosen Pembimbing 

Karo - Tim PKK Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Medan Area menggelar Konservasi Tanaman Obat di Desa Dalat Rayat, Kab. Karo, Sumatera Utara

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) merupakan pelaksanaan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh organisasi kemahasiswaan yang diselengarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.

 

Terdapat sejumlah topik dalam bentuk implementasi program yang disediakan oleh PDDIKTI. Dalam hal ini, Organisasi BEM Fakultas Pertanian mengambil topik Konsevasi Tanaman Obat mengingat adanya potensi biodiversitas tanaman obat yang luar biasa banyaknya yang perlu dilestarikan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, pelestarian lingkungan dan pemanfaatan potensi ekonomi dari kegiatan konservasi ini.

Desa Dolat Rayat memiliki sejumlah jenis tanaman obat khas Karo, Sumatera Utara yang sangat berkhasiat dan berpotensi untuk dikembangkan. Pemanfaatan tanaman sebagai tanaman obat sudah berkembang dari jaman dahulu. Penggunaannya sangat beragam, terutaman untuk pengobatan.

Namun, pengenalan tentang tanaman obat masih masih minim, apalagi untuk memanfaatkan dalam bentuk segar atau dalam bentuk lainnya. Hal ini disebabkan karena pada zaman sekarang ini lebih mudah dalam melakukan pengobatan modern yang didukung oleh segala fasilitas dan pelayanannya.

Peran tumbuhan obat tradisional sangat penting terutama bagi kesehatan masyarakat agar terhindar dari konsumsi obat berbahan kimia.

Keberadaan tumbuhan obat di Desa Dolat Rayat kini mulai punah dan langka dikarenakan dengan adanya penggunaan secara liar tanpa pemeliharaan. Salah satunya adalah tumbuhan "Surat Dibata" (Macodes petola) yang sangat berkhasiat untuk mengobati infeksi keracunan.

Dokpri. Tumbuhan Obat Surat Dibata (Macodes petola)

Tumbuhan obat ini kini susah diperoleh. Alternative terakhir adalah mencari ke hutan sehingga sangat sulit untuk dijangkau dan ditemukan. Oleh karena itu, tumbuhan obat harus tetap dijaga dan dibudidayakan agar tidak punah melalui kegiatan konservasi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki.

Implementasi program tidak hanya sebatas konservasi, namun juga dikembangkan sebagai objek wisata sehingga dapat mengerakkan ekonomi masyarakat sekitar ataupun desa melalui konsep Biosociopreneur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline