Jika berbicara tentang "Brand Mewah" mungkin pikiran kita seketika tertuju pada brand-brand seperti Lamborghini, Porsche, Ferrari dalam dunia otomotif atau brand-brand seperti Gucci, Louis Vuitton, Dior, hingga Prada pada dunia fashion.
Brand-brand tersebut di mata sebagian besar masyarakat terasa tidak terjangkau seringkali terlebih karena harganya yang begitu mahal.
Bagi banyak usaha kecil dan menengah (UKM), dunia kemewahan semacam itu sepertinya di luar jangkauan. Dunia UKM seringkali erat dengan produk-produk yang lebih memiliki harga ekonomis dan bisa dinikmati oleh terutama kalangan menengah ke bawah.
Meskipun begitu, di satu sisi, bagaimana jika ternyata membangun brand mewah itu bukan hanya soal memasang label harga selangit?
Dalam hal ini, level UKM pun sebenarnya dapat menananamkan secara jangka panjang target kepada ceruk pasar (niche) kelas atas dengan berfokus pada kualitas, eksklusivitas, dan kisah dari brand yang menawan.
Brandaffairs, sebuah agensi komunikasi pemasaran di Zurich menyatakan bahwa level UKM pun dapat mengadopsi strategi pemasaran yang sama dengan brand-brand mewah. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Memahami Karakteristik Market Kelas Atas Sebagai Langkah Awal
Langkah pertama untuk belajar menembus pasar kelas atas sebenarnya adalah mengidentifikasi ceruk spesifik (niche) dalam pasar barang mewah.
Dalam hal ini, suatu brand UKM tidak disarankan mencoba menjadi ahli dalam segala hal. Kita dapat meneliti perilaku konsumen kaya dan belajar memahami apa yang sebenarnya mereka hargai dari sebuah produk mewah.