Indonesia dilansir dari laporan Future Jobs Report 2023 adalah satu negara yang saat ini cukup mengalami ancaman gap antara talenta yang dibutuhkan di dunia kerja dengan ketersediaan sumber daya manusia dari lulusan pendidikan tinggi. Diketahui terdapat prediksi bahwa pada tahun 2027, kesenjangan tersebut akan sebesar 53% memburuk dari seluruh pasar pekerja serta terdapat penurunan retensi talenta terhadap pekerjaan yang ada sebesar 29% dari pasar pekerja. Tingkat perubahan pengangguran dari yang berpendidikan sendiri masih jauh tertinggal dari negara-negara seperti Swedia, Austria, USA, Belanda.
Saat ini pemerintah tengah menjembatani kesenjangan tersebut melalui banyak program. Salah satu yang cukup mendapat antusias untuk digerakkan adalah program Praktisi Mengajar yang mana praktisi dari dunia bisnis dihadirkan di kelas. Program tersebut saat ini telah mencapai angkatan keempat semenjak diluncurkannya. Saya pribadi baru saja bergabung dalam keanggotaannya di angkatan ini.
Selain adanya program tersebut, sebenarnya masih banyak bentuk aspek lain untuk dapat dikolaborasikan. Pendekatan berbasis kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa seorang siswa siap menghadapi pasar kerja yang terus berkembang.
Salah satu cara umum yang dilakukan dan saat ini digencarkan dalam program Praktisi Mengajar seperti yang disebutkan di atas adalah melalui kuliah tamu. Para profesional bisnis, yang berbekal pengalaman dunia nyata dan wawasan industri, dapat menjembatani adanya kesenjangan antara teori dan praktek lapangan kepada mahasiswa dalam konteks ruang kelas. Hal ini sangat bermanfaat untuk dapat memaparkan siswa pada lanskap bisnis terkini pada bidang pilihan mereka serta membekali mereka dengan pengetahuan berharga di luar buku teks.
Selain cara tersebut yang dapat dilakukan, adanya program bimbingan mentor sebenarnya juga bisa menjadi alternatif sehingga praktisi atau pebisnis memberikan mahasiswa bimbingan dan maupun dukungan yang lebih personal. Bentuk-bentuk mentor ini dapat dilakukan dengan cara konsultasi berkala yang diadakan dalam sebuah grup diskusi yang disepakati bersama dosen pengajar. Eksistensi mentor dari sisi pebisnis akan dapat menawarkan nasihat karir yang sangat berharga, koneksi industri, dan juga wawasan dalam mengeksplorasi dunia profesional. Adnya sentuhan yang lebih personal ini dapat menjadi suatu hal yang sangat penting bagi mahasiswa ketika mereka membuat keputusan penting mengenai karir masa depan mereka.
Di samping bimbingan maupun kelas, pembelajaran berbasis proyek menghadirkan peluang menarik lainnya untuk dapat berkolaborasi. Ketika bisnis menghadirkan tantangan dunia nyata kepada siswa sebagai sebuah proyek, mahasiswa akan dapat memperoleh pengalaman berharga dengan menerapkan pengetahuan akademis mereka untuk memecahkan masalah praktis. Proyek tersebut tentunya diatur untuk lebih sesuai dengan kapasitas dan kemampuan mahasiswa dalam konteks ruang kelas. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mereka tetapi juga memungkinkan mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka kepada calon pemberi kerja.
Selain kedua hal tersebut, program magang adalah cara lain yang dapat dilakukan sebuah bisnis untuk berkontribusi terhadap kesuksesan mahasiswa. Dengan menawarkan kesempatan magang, sebuah bisnis memberikan mahasiswa kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam lingkungan profesional. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk membangun jaringan profesional mereka, mengembangkan soft skill penting, dan lebih menyempurnakan aspirasi karir mereka.
Bagi dunia usaha, kolaborasi ini menawarkan peluang unik untuk dapat mengidentifikasi dan terhubung dengan talenta masa depan. Dengan melibatkan mahasiswa sepanjang perjalanan akademis mereka, perusahaan-perusahaan dapat membangun hubungan dengan individu-individu yang menjanjikan, dan berpotensi merekrut mereka setelah lulus. Pendekatan proaktif untuk lebih datang ke kampus ini memungkinkan perusahaan untuk membangun saluran talenta yang terdiri dari individu-individu yang terampil dan termotivasi.