Dengan adanya pasar pekerja yang begitu padat dimana setiap orang berusaha mencari kerja, dapat stand-out diantara pelamar lain merupakan salah satu kunci yang penting. Banyak cara ditempuh mulai dari menuliskan berbagai skill yang dikuasai maupun mendeskripsikan kesuksesan pekerjaan yang pernah diambil.
Salah satu cara yang cukup banyak menjadi perhatian saat ini adalah adanya sertifikasi profesi. Dengan perkembangan teknologi, kita dapat mengakses banyak kursus maupun tes yang memberikan sertifikasi yang menggiurkan.
Namun di satu sisi, ini menjadi sebuah pertanyaan: haruskah kita menjadi seseorang yang "Bersertifikat Segalanya"? Mari kita mencoba menjelajahi pro dan kontra dari adanya "tumpukan kredensial" tersebut.
Pandangan Pro Memiliki Banyak Sertifikasi Profesi
1. Membangkitkan Kekuatan Tenaga Kerja dengan Pengetahuan yang Memadai
Adanya berbagai sertifikasi tentunya akan memperluas basis pengetahuan kita sebagai pelamar, menjadikan kita sebagai seorang profesional yang bisa memetakan kedalaman medan pekerjaan.
Seorang ahli marketing dengan sertifikasi SEO dan media sosial, atau manajer proyek yang menguasai metodologi Agile dan Waterfall tentunya akan sangat diperhitungkan dalam perusahaan.
Kedalaman seperti itu dapat memperkuat pemecahan masalah dan kemampuan beradaptasi kita, yang pada akhirnya akan membuka pintu menuju jalur karier yang beragam.
2. Adanya "Mahkota" Kredibilitas