Kalau kita mendengar musik "Jazz", mungkin sebagian dari kita akan terbayang dengan alunan musik yang seakan nada-nadanya tidak bisa ditebak, terkesan "ngawur" atau "rumit" tapi indah, atau bahkan bisa jadi buat beberapa orang dapat membuat mengantuk. Belum lagi juga untuk beberapa orang, ada pandangan bahwa musik Jazz adalah musik orang-orang elite atau segmen tertentu saja. Meskipun begitu, ada perspektif menarik yang dapat diulik dari genre musik satu ini.
The Washington Post mengutip beberapa pandangan bahwa musik Jazz adalah bentuk seni sejati dari Amerika menilik asalnya yang berawal dari orang-orang kulit hitam yang mengekspresikan diri di waktu senggang tatkala mereka bekerja sebagai budak. Ekspresi-ekspresi ini dituangkan dalam bentuk improvisasi musik yang memberi ruang untuk mencurahkan emosinya disamping adanya melodi, ritme dan juga harmoni yang diingat dan mengangkat musiknya. Secara musik, Jazz mampu menampilkan ritme "swing" maupun "groove", yang ditandai dengan nuansa sinkopasi (penekanan atau aksentuasi pada not-not upbeat atau not-not dengan ketukan lemah) yang cenderung menekankan offbeat. Gaya ritmis ini menciptakan rasa gerakan dan energi yang khas pada jazz.
Selain improvisasinya, hal yang unik dari musik Jazz menurut learnjazzstandards adalah juga secara gaya, musik Jazz adalah musik yang open-minded dan juga mampu merangkul seluruh subgenre maupun gaya musik lain. Pengembangan-pengembangan musik Jazz seperti Traditional New Orleans jazz, Swing, Bebop, Hard-bop, Modal jazz, Latin jazz, Avant-garde jazz, Free jazz, Fusion, hingga Smooth jazz pada dasarnya adalah musik-musik yang berbeda, meskipun begitu mereka masing-masing mampu berbagi karakteristik satu sama lain. Learnjazzstandards mengatakan bahwa hal itu sangat berhubungan erat dengan kultur Amerika yang sangat tinggi diversitasnya. Di titik ini, Jazz meningkatkan, mencerminkan, dan memperkaya keragaman sosial karena memungkinkan orang-orang dari latar belakang berbeda-beda untuk dapat berkomunikasi satu sama lain dan menemukan titik temu melalui musik.
Di sisi lain, jazz mencakup berbagai macam instrumen, termasuk saksofon, terompet, trombon, piano, bass, drum, dan banyak lagi. Band jazz sendiri hadir dalam berbagai ukuran, dari kelompok kecil hingga orkestra besar. Interaksi antara instrumen-instrumen ini dan kebebasan setiap musisi untuk berkontribusi pada keseluruhan suara merupakan aspek penting dari jazz. Hal ini membantu menumbuhkan keragaman subgenre jazz. Di Indonesia sendiri, pengekspresian lewat penggabungan dengan musik keroncong juga telah dicoba dilakukan. Tak lupa, sering pula terdapat event-event Jazz dilakukan yang dapat menarik minat anak-anak muda mulai dari Java Jazz, Jazz Gunung Bromo hingga Jazz Traffic.
Singkatnya, apa yang membuat musik jazz unik adalah penekanannya pada improvisasi, ritme swing, pengaruh blues, harmoni yang kompleks, instrumentasi yang beragam, ekspresi individu, dan sejarah eksperimen yang kaya. Elemen-elemen yang berbeda ini kemudian bersatu untuk menciptakan genre yang merayakan kreativitas, spontanitas, dan kegembiraan dalam ekspresi musik. Hal ini menjadi semacam sebuah kebhinekaan tersendiri di dunia musik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H