Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Ketahui Ciri Jamur yang Bisa Dimakan versus Beracun

Diperbarui: 14 Januari 2025   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamur yang bisa dimakan (Gymnosus sp) vs jamur beracun (Amanita muscaria). Dok Greg Nafanu dan merdeka.com

Musim hujan adalah waktu yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Faktor penyebabnya adalah karena kondisi lingkungan yang lembab dan cukup hangat. 

Ada beberapa  faktor penyebab mengapa banyak jamur tumbuh di musim hujan, terutama jamur liar yang tumbuh di mana saja cocok.

1. Kelembaban tinggi
Jamur membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk berkembang dengan baik. 

Musim hujan menyediakan kondisi yang ideal dengan adanya curah hujan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kelembaban jamur.

2. Suhu yang cocok
Suhu yang cenderung hangat selama musim hujan juga mendukung pertumbuhan jamur. 

Suhu yang stabil dan tidak terlalu panas maupun terlalu dingin memacu pertumbuhan jamur.

3. Nutrisi yang tersedia
Tanah yang basah akibat hujan menyediakan nutrisi yang cukup bagi jamur untuk tumbuh dengan subur.

Jamur kancing, salah satu jamur yang bisa dimakan (dok foto: kompas.com)

Jenis jamur bisa dimakan dan beracun

Dari aspek manfaatnya, jamur dibedakan atas dua kelompok besar. 

Jamur kelompok pertama adalah jenis yang dapat dimakan. Sedangkan kelompok kedua, tidak bisa dimakan karena beracun.

Beberapa jenis jamur yang bisa dikonsumsi, diantaranya ada jamur shiitake, jamur kancing, jamur tiram, jamur porcini, jamur maitake, jamur enoki, dan jamur portobello.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline