Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Sispa, Budaya Membagi Daging Secara Adil dan Merata pada Atoni Biboki

Diperbarui: 16 Desember 2024   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembagian Sispa yang adil dan merata oleh anut sisi/orang yang dipercaya memotong dan membagi daging (dok pribadi Greg Nafanu)

Sispa berasal dari dua kata, sisi (daging) dan pa' bagian. Secara umum disebut sebagai bagian daging yang diperoleh seseorang ketika menghadiri suatu acara.

Sispa sendiri merupakan bahasa dawan, bahasa daerah suku Atoni (orang) Timor. Suku ini tersebar di Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, hingga Kabupaten/Kota Kupang, NTT.

Atoni Biboki juga menggunakan bahasa dawan. Mereka menetap di wilayah eks Swapraja Biboki yang kini telah dimekarkan menjadi 6 kecamatan, yaitu Biboki Selatan, Biboki Utara, Biboki Anleu, Biboki Feotleu, Biboki Moenleu, dan Biboki Tanpah.

Para pembagi Sispa berupa daging mentah sedang bekerja untuk membagi daging (dok foto: Greg Nafanu)

Pembagian Sispa

Orang Biboki sudah terkenal dengan budaya gotong-royong dan saling membantu sejak dahulu kala. Mulai dari menjalankan aktivitas di kebun, mendirikan rumah, kenduri, pernikahan, hingga acara-acara adat yang memerlukan partisipasi banyak orang. 

Ketika menghadiri acara-acara adat, atau bekerja di kebun maka biasanya tuan rumah menyediakan daging. Sanak saudara dan tetangga yang berdatangan pun seringkali membawa ternak ayam untuk ikut membantu dari aspek sumbangan makanan.

Di hutan, daging hanya diolah dengan cara dibakar lalu dipotong dan dibagi dalam bentuk sispa (dok foto: Greg Nafanu)

Ada dua jenis pembagian Sispa, yaitu dalam bentuk daging mentah dan dalam bentuk daging yang telah direbus atau dibakar, tergantung pada tempat dimana terjadi kegiatan tersebut.

Sispa daging mentah, biasanya lebih banyak daripada Sispa daging masak. Sispa daging mentah, biasanya  dibawa pulang ke rumah. Sedangkan Sispa daging masak, boleh dimakan sebagian tetapi harus membawa pulang bagiannya ke rumah.

Tujuan dari membawa pulang daging tersebut adalah sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah menghadiri undangan dan tuan rumah pun telah menjamu undangan dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline