Kota Pahlawan pagi ini terlihat cerah dari atas. Sekalipun ada awan tipis, tak menghalangi pemandangan. Kota pahlawan Surabaya. Lumayan sejuk ketika sebagian orang masih tidur di peraduannya.
Meskipun demikian, suasana di air port tetaplah ramai walaupun masih pagi sekali.
Para penumpang berjalan tergopoh-gopoh, takut ketinggalan pesawat. Sementara, pilot dan awak pesawatnya berjalan santai. Bahkan dari jauh, para pramugarinya terlihat seperti berlenggak-lenggok di catwalk.
Ya, sering kali memang terlihat begitu. Penumpang takut ketinggalan pesawat, pilot dan krunya menikmati ayunan langkahnya menuju pesawat. Lha, kan kami yang menerbangkan pesawatnya. Kira-kira demikian.
Di sisi lain, para penumpang yang sudah masuk di ruang tunggu tetaplah bersabar ketika mendengar pengumuman kalau pesawat tumpangannya bakal delay karena alasan teknis.
Ya, alasan teknis yang tak dapat dijelaskan lebih lanjut. Dan para penumpang pun kembali asyik dengan gadgetnya. Atau ngobrol dengan sesama penumpang lainnya.
Di luar ruang tunggu, para pekerja bandara lainnya tetap gesit menjalankan tugasnya. Petugas keamanan, pengurus check in, selalu gesit melayani penumpang.
Terdengar pengumuman kalau pesawat udara dengan nomor penerbangan sekian-sekian sudah siap berangkat. Para penumpang diminta untuk segera masuk pesawat dimaksud.
Dan seperti bebek-bebek yang dihalau ke sawah, para penumpang pun berebutan untuk masuk lewat pintu yang disebutkan sama petugas.
Petugas harus bekerja lumayan keras untuk mengarahkan penumpang agar antri satu atau dua baris. Antrian mengular, lengkap dengan koper-koper besar yang sebenarnya lebih cocok masuk ke bagasi barang.