Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Potret Tangguh Penjual Makanan Pinggir Jalan

Diperbarui: 18 November 2024   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang yang memilih untuk membeli makanan pinggir jalan atau sering disebut dengan nama street food. Tentu saja dengan alasannya masing-masing. 

Sebagian orang memutuskan untuk membeli makanan pinggir jalan atau street food lantaran harganya yang murah, sesuai dengan isi kantong pembeli. 

Selain itu, street food pun tidak kalah enak. Bahkan beberapa penjual kewalahan melayani pembeli pada waktu-waktu tertentu.

Lokasi penjual makanan pinggiran yang strategis juga memiliki daya tarik tersendiri untuk para pembeli. Di samping itu, suasana non formal juga menarik pembeli yang tidak begitu suka akan suasana formal seperti di restoran.

Ketertarikan para pembeli makanan pinggir jalan, membuat banyak penjual ingin mencari peruntungan dengan menjual makanan di pinggir jalan.

Mulai dari menggunakan gerobak makanan, mendirikan tenda di sore hingga malam hari, atau membuat warung mini di pinggir jalan.

Beberapa contoh street food diantaranya adalah siomay, batagor, pempek, bubur ayam, bubur kacang, nasi uduk, sekoteng, kue serabi, seblak, cireng, cilok, es doger, es campur, gado-gado, jagung bakar, corndog, kerak telor, dan pisgor. 

Di sore hari, sering pula bermunculan kafe tenda seperti soto lamongan, sate madura, pecel ayam, pecel lele atau gerobak jagung bakar dan pisang bakar yang mangkal di pinggir jalan dan ramai dikunjungi pembeli.

Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian dari berjualan makanan di pinggir jalan? Berikut beberapa hal yang sering dialami oleh para penjual, baik dari aspek kelebihan maupun kekurangannya.

Keuntungan

Beberapa keuntungan dari menjual makanan di pinggir jalan atau street food diantaranya sebagai berikut ini.

1. Biaya operasional rendah
Penjualan makanan di pinggir jalan biasanya membutuhkan biaya operasional yang relatif rendah dibandingkan dengan membuka restoran atau kedai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline