NTT berduka, NTT menangis.
Erupsi Lewotobi Laki laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT di tengah malam (sekira pukul 13.57 Wita), 3 November 2024 menorehkan luka mendalam.
Luka bathin dan luka fisik.
Tangis pilu bayi balita di tengah malam
Dipisah paksa oleh amarah Lewotobi nan ganas.
Derita bathin karena bencana alam yang datangnya tak terduga ini telah memisahkan kami dengan orang-orang yang kami cintai. Meregang nyawa di kala semua orang mencoba menyelamatkan diri sesuai nalurinya masing-masing.
Luka bathin, karena tempat tinggal kami luluh lantak akibat semburan abu panas, disertai letupan batu pijar. Belum lagi ternak, dan ladang-ladang kami, hancur lebur.
Semuanya musnah.
Hilang ditelan amarah Lewotobi Laki laki.
Sementara yang terluka, masih mengerang kesakitan.
Butuh pertolongan dari saudara dan sahabat yang lolos dari amukan Lewotobi.
Namun di tengah bencana alam tersebut, kami warga NTT tetap percaya pada Kebesaran Tuhan.
Kami yakin akan akronomi lain dari NTT, Nanti Tuhan Tolong lewat uluran kasih sesama.
Berikut ini, curhat seorang sahabat terkait erupsi Lewotobi dari Flores Timur yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa di Flores Timur, Bernard Sogemakin.
Malam yang mencekam...