Siapa yang tidak kenal kutu loncat?
Sebutan kutu loncat yang sering dikiaskan pada politisi atau orang yang suka loncat sana dan loncat sini untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya ini sejatinya adalah binatang.
Kutu loncat tidak lain adalah serangga kecil, termasuk dalam anggota suku Psyllidae. Kelompok binatang ini hidup dengan memakan cairan tumbuhan. Beberapa jenis kutu loncat adalah hama berbahaya.
Kutu loncat masih digabungkan berbagai kutu hama tumbuhan seperti kutu daun, kutu perisai, dan kutu putih dalam kelompok Sternorrhyncha.
Serangga-serangga ini masih dianggap sebagai bentuk hidup yang paling primitif dari kepik sejati atau Hemiptera.
Kutu loncat (Diaphorina citri) atau yang dikenal juga sebagai cicada adalah hama serangga kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman.
Ciri-ciri kutu loncat yang sangat merugikan tanaman seperti jeruk, cabai, petai, dan beberapa tanaman lainnya adalah sebagai berikut.
- Memiliki ukuran tubuh kecil, sekitar 2-5 milimeter.
- Tubuh kutu loncat biasanya ramping dengan kepala yang lebih kecil dibandingkan tubuhnya.
- Kutu loncat berwarna hijau muda atau cokelat, tergantung dari spesiesnya.
- Memiliki sepasang sayap yang transparan dan digunakan untuk terbang.
- Terdapat sepasang pairaan yang menutupi sayap yang lebih kecil.
Kerugian serangan kutu loncat
Serangan hama kutu loncat pada tanaman jeruk dapat menimbulkan berbagai kerugian. Berikut ini adalah 6 kerugian yang disebabkan oleh kutu loncat.
1. Menularkan penyakit CVPD atau HLB
Selain merugikan tanaman secara langsung, kutu loncat juga menjadi vektor penyakit. Kutu loncat dapat menyebarkan penyakit CVPD yang mematikan tanaman jeruk.