Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Hak Atas Pangan untuk Kehidupan dan Masa Depan yang Lebih Baik

Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2024 mengingatkan bahwa pangan adalah hak asasi semua orang tanpa kecuali (dok foto: rri.co.id)

Hari Pangan Sedunia (HPS) atau World Food Day tahun ini diperingati pada hari Rabu, 16 Oktober 2024 yang mana akan dipusatkan di kantor pusat Food and Agriculture Organization (FAO) pada pukul 10.00 waktu setempat.

Hari Pangan Sedunia 2024 mengambil tema, "Right to foods for a better life and a better future," atau lebih kurang diterjemahkan sebagai hak atas pangan untuk kehidupan dan masa depan yang lebih baik.

Peringatan hari pangan sedunia sendiri resmi dirayakan setiap tahun sejak 16 Oktober 1979 bertepatan dengan konferensi FAO ke-20 yang melibatkan sekitar 150 negara anggotanya.

Tujuan dari peringatan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran bahwa persoalan pangan bukan masalah suatu negara saja melainkan suatu persoalan global yang memerlukan kerja sama internasional.

Realita kurang pangan dan ancaman kelaparan

Merujuk laman fao.org, para petani di dunia sebenarnya menghasilkan makanan yang cukup untuk memberi makan lebih banyak orang dibandingkan populasi global.

Akan tetapi kelaparan masih saja terjadi di berbagai belahan dunia. FAO menyebutkan, lebih kurang 733 juta orang menghadapi kelaparan di dunia.

Penyebab kelaparan di berbagai belahan dunia ini diakibatkan karena beberapa hal berikut ini:

  • Guncangan cuaca dan iklim yang tidak menentu (climate change)
  • Konflik dan peperangan yang tak kunjung selesai
  • Kemerosotan ekonomi
  • Eksploitasi alam yang berlebihan
  • Kesenjangan dan diskriminasi pada anak-anak, wanita dan lansia tak berdaya
  • Ketidakstabilan sistem pemerintahan
  • Pandemi.

Fakta ini memberikan dampak yang paling parah terhadap masyarakat miskin dan rentan. Kebanyakan masyarakat rentan ini justru adalah rumah tangga yang aktif dalam pertanian yang memperlebar kesenjangan antar negara dan di dalam negara itu sendiri.

Konflik dan perang berkepanjangan sebabkan anak-anak menderita kelaparan (dok foto: Reuters/Ali Owidha via voaindonesia.com)

Krisis pangan juga semakin terjadi karena berkurangnya area pertanian. Lahan-lahan pertanian produktif dikonversi menjadi pemukiman dan kawasan industri.

Pembukaan jalan baru berupa jalan tol, dan infrastruktur lainnya akibat bertambahnya populasi penduduk dari tahun ke tahun dan tuntutan pemenuhan target tertentu juga berkontribusi pada krisis pangan.

Penyebab ketimpangan pangan

Pangan adalah kebutuhan paling mendasar ketiga bagi manusia setelah kebutuhan akan udara dan air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline