Keterangan video di atas adalah praktik grafting atau sambung pucuk dalam program Farmer Field School petani kopi Bukit Jambi, Way Kanan (dok Greg Nafanu).
Di Dusun Bukit Jambi, Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Way Kanan Lampung, salah satu program yang dilaksanakan oleh BWKM adalah Farmer Field School (FFS).
Sekolah Lapangan Petani khusus untuk petani kopi ini fokus pada kegiatan peningkatan kapasitas petani dalam 3 aspek, yaitu good agriculture practice (praktik pertanian yang baik di kebun), marketing (pemasaran), dan networking (jejaring).
Sekalipun ada kata School, tidaklah sama seperti pelaksanaan sekolah-sekolah formal, atau kursus-kursus pertanian yang begitu serius dan ketat.
Model pengembangan kegiatan FFS ala petani Bukit Jambi bersama Batutua Waykanan Minerals (BWKM) adalah sersan (serius tapi santai), tidak ada yang superior terhadap anggota lainnya.
Selain difasilitasi oleh Comdev BWKM, fasilitator individu diundang dari Baradatu yang memiliki keterampilan dalam praktik-praktik pertanian. Tujuannya adalah untuk tetap menjaga jejaring, sekalipun suatu waktu BWKM sudah tak berada lagi di sana.
Fasilitator hanya sebagai orang yang berperan mengatur jalannya pembelajaran bersama secara menyenangkan. Juga memastikan, tujuan-tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.
Metode dalam FFS ini adalah mengutamakan semangat dari, oleh, dan untuk petani. Semua petani memiliki pengalaman bertani selama belasan hingga puluhan tahun, khususnya mengenai pengembangan tanaman kopi Liberika dan Robusta Lampung.
Karena itu, sharing pengalaman dan keterampilan bertani menjadi kekuatan besar dalam menjalankan kegiatan FFS di Bukit Jambi ini.
Materi khusus terkait dengan Good Agriculture Practices dalam pelaksanaan Farmers Field School di Dusun Bukit Jambi adalah sebagai berikut.
1. Praktik membuat dan aplikasi pupuk kompos