Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Mengolah Ubi Hutan Timor Menjadi Makanan Siap Santap

Diperbarui: 10 Juli 2024   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian kepaka umbi ubi hutan memiliki serst kasar dan sulit dimakan, sebaiknya diberikan pada ternak (dok foto: Greg Nafanu)


Banyak tanaman menyimpan makanan di umbi atau akarnya. 

Sebenarnya ini untuk cadangan makanannya sendiri. Namun manusia dan hewan sering memanfaatkan umbinya sebagai makanan.

Kelompok umbi-umbian merupakan tanaman yang sudah lama dimanfaatkan umbinya untuk bahan pangan manusia atau pakan ternak.

Sebut saja kentang, keladi, ubi jalar, singkong, dan beberapa jenis tanaman lainnya. Termasuk pula tanaman rempah atau bumbu semisal bawang, jahe, kencur, kunyit, lengkuas. 

Kelompok tanaman umbi-umbian dan rimpang ini ada yang sengaja ditanam, dan ada yang tumbuh sendiri di alam. Asal ada media yang cocok dan bebas gangguan, maka tumbuhan ini berhasil hidup hingga beberapa siklus.

Di daratan Pulau Timor, khususnya Timor Barat (NTT-Indonesia), kita bisa menemui berbagai jenis umbian selain ubi jalar dan singkong.

Dalam bahasa daerah Atoni Timor/atoni pah meto (dawan), antara lain laku seu, laku poat, lakumlian, dan laku fui. Nah laku fui ini kalau disebut dalam bahasa Indonesia, artinya ubi hutan seperti yang ada di dalam video pendek ini.

Laku fui alias ubi hutan

Ubi hutan tumbuh secara alami di hutan atau bekas-bekas lahan pertanian yang ditinggal pergi oleh petani setelah 1-2 tahun berkebun di situ. 

Ubi hutan ini dapat dikonsumsi oleh manusia atau diberikan kepada ternak. Untuk pangan, harus diolah terlebih dahulu. Sementara untuk hewan, bisa dimasak atau langsung diberikan.

Ubi hutan ini memiliki banyak serat kasar yang tak bisa dikonsumsi terutama umbi pada bagian kepalanya. Sementara bagian bawah, lebih banyak isi dan rasanya lembut.

Ubi hutan ini bisa dibakar atau direbus setelah dikupas kulitnya. Umbi mentahnya berlendir banyak sehingga harus dicuci beberapa kali sebelum dimasak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline