Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Pahami Dulu Prinsip Food Combining Baru Jalankan Agar Tak Sia-sia

Diperbarui: 9 Juli 2024   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resep makanan sehat untuk pelaku food combining, bisa dicoba (Sumber: Kaboompics.com/Pexels via Kompas.com)

Food combining adalah konsep tentang cara konsumsi makanan secara terpisah berdasarkan jenis nutrisi dan kecepatan pencernaan.

Tujuan menjalankan food combining adalah untuk meningkatkan penyerapan nutrisi, mencegah gangguan pencernaan, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. 

Prinsip dasar food combining adalah menjalankan kombinasi makanan dalam menu makanan agar lebih mudah dicerna oleh tubuh. Juga mencegah terjadinya masalah pencernaan seperti rasa kembung, adanya gas, atau gangguan perut lainnya.

Konsep tersebut didasarkan pada teori yang mana sistem pencernaan manusia akan mencerna jenis makanan yang berbeda dalam tingkatan dan waktu yang berbeda.

Food combining sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia era peradaban kuno. Bahkan dijadikan sebagai pengobatan Ayuverda di India. Tujuannya adalah untuk mengatasi gangguan pencernaan dalam tubuh.

Food combining kemudian dikembangkan oleh seorang dokter bernama William Howard sekitar tahun 1920-an yang dkenal sebagai Hay Diet.

Belakangan, food combining semakin santer terdengar karena dapat dijadikan untuk diet sehari-hari atau dalam rangka menurunkan bobot badan dan menjaga berat tubuh tetap ideal.

Prinsip Dasar Food Combining

Food combining memiliki beberapa prinsip dasar. Karenanya, sebelum memutuskan untuk menjalankan food combining dalam menu makanan sehari-hari, maka perlu memahami terlebih dahulu prinsip dasarnya.

Berikut adalah beberapa prinsip dasar food combining yang umum diterapkan, merujuk pada hellosehat.com dan halodoc.com.

1. Menghindari kombinasi protein dan karbohidrat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline