Pada dasarnya, lada merupakan tumbuhan menjalar. Menggunakan sulur-sulur muda dan akarnya untuk mengikatkan diri pada benda yang dijalarinya.
Lada atau Piper nigrum temasuk tanaman pemanjat. Karenanya, tanaman ini memerlukan tumbuhan inang sebagai lanjaran. Lada jenis ini dinamakan sebagai lada panjat.
Akan tetapi ada jenis lain yang tidak memanjat, biasa dinamakan lada perdu. Beerbeda dengan lada panjat yang suka menjalar, lada perdu tidak memerlukan tiang pemanjat sebab tidak menjalar.
Lada perdu muncul dalam budidaya lada untuk menjawab biaya-biaya mahal yang timbul dalam kegiatan budidaya lada panjat.
Beberapa kendala yang memerlukan ekstra biaya budidaya pada lada panjat adalah memerlukan banyak tiang atau pohon inang bagi lada dan memerlukan tenaga pemanen yang siap panjat.
Kelebihan lada perdu ini diantaranya tidak memerlukan tiang atau tanaman inang. Selain itu, lada perdu juga dapat ditanam dengan sistem tumpang sari dengan tanaman lain.
Dari aspek biaya produksi pun lebih murah. Tidak memerlukan tenaga untuk memanjat pohon atau menggunakan tangga. Lada perdu sangat pendek sehingga langsung dipanen tanpa bantuan tangga.
Bagi yang memiliki lahan yang sempit juga bisa membudidayakan lada perdu. Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan menggunakan pot atau polibag.
Perbedaan agronomis lada perdu dan panjat
Ada perbedaan agronomis antara lada perdu dengan lada panjat. Perbedaan dimaksud adalah sebagai berikut:
- penyiapan dan perbanyakan bahan tanaman.
- pendederan dan pembibitan.
- pemeliharaan.
- Panen.
Dari sisi pengendalian hama dan penyakit tanaman serta pengolahan biji lada pasca panen antara lada perdu sama saja dengan lada panjat.