Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Memaknai Pemikiran RA Kartini tentang Emansipasi Wanita dalam Konteks Masa Kini

Diperbarui: 21 April 2024   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartini, pemikiran besar dan perjuangannya memajukan kaum wanita Indonesia (dok foto: youtube.com/@juliantoarruan7694)

Selamat Hari Kartini, 21 April 2024.  angkat topi dan salam hormat, spesial untuk para 'Kartini' masa kini yang berjuang di segala lini kehidupan. 

Mari memaknai perjuangan Emansipasi RA Kartini memajukan kaumnya dengan menempatkan mereka sebagai mitra sejajar yang saling melengkapi.

Bangsa Indonesia memperingati setiap tanggal 21 April sebagai hari Kartini. Dan nama Kartini telah menjadi simbol perjuangan kaum wanita dari masa ke masa.

Buah perjuangan itu, kini telah dinkmati oleh kaum wanita. Tidak seperti zaman RA Kartini yang mana kaum wanita lebih banyak dituntut untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga saja.

Zaman kegelapan era Kartini, yang mana perempuan terbelakang dalam pendidikan, kesetaraan, dan perlakuan kurang baik telah berlalu.

Ya, zaman kegelapan itu pun berlalu.  Seperti kumpulan surat-suratnya yang dibukukan oleh Mr Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht pada tahun 1911 yang kemudian dikenal dengan nama Habis Gelap Terbitlah Terang

Kini kaum perempuan menjadi mitra sejajar kaum pria di berbagai lini kehidupan. Di dalam bidang kenegaraan, pemerintah, pekerjaan profesional dan pekerjaan teknis ada kaum perempuan di situ.

Pemikiran Raden Ajeng Kartini tentang emansipasi wanita memiliki relevansi dan kebermaknaan yang besar dalam perkembangan masa kini.

Makna penting ini terutama dalam konteks perjuangan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.  Dan buah dari perjuangan ini dapat dilihat dalam berbagai bidang.

Beberapa aspek penting dari pemikiran Kartini yang masih relevan hingga saat ini di antaranya ada dalam aspek pendidikan, kemandirian ekonomi, pemberdayaan perempuan, dan penghapusan diskriminasi gender. 

Menlu Retno Marsudi dan Menkueu Sri Mulyani, pemimpin perempuan yang berkualitas di tengah pemimpin dunia lainnya (dok foto: anews.id)

Pendidikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline