Pendapat mengenai miskinnya kosakata Bahasa Indonesia mendadak viral di media sosial (medsos). Viralnya pendapat ini gegara seorang konten kreator mengunggah pendapatnya kalau Bahasa Indonesia itu miskin kata.
Saking viralnya, mulai dari warga hingga pakar bahasa Indonesia pun angkat suara. Salah satunya, datang dari Kepala Badan Bahasa yang dirilis kompas.com pada hari Minggu (7 April 2024) lalu.
Bahkan kompasiana pun menempatkan isu ini sebagai topik pilihan yang dapat ditulis oleh setiap member kompasiana.
Merujuk pada artikel kompas, si konten kreator mengklaim lebih nyaman membuat kontennya dalam bahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia. Alasannya, semua detail pesan pembuat konten masuk semuanya kalau memakai bahasa Inggris.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek, Prof. E. Aminudin Aziz tidak menampik adanya pendapat ini. Menurutnya, kalau merujuk kosa kata yang ada di Kamus ya pasti jumlahnya sedikit.
Lantas, apakah benar bahasa Indonesia terlalu miskin kosakata? Bagi saya sebagai pengguna Bahasa Indonesia, tidak setuju apabila kita dibilang miskin kosakata.
Fakta Bahasa Indonesia
Ada beberapa hal yang perlu dipelajari sekaligus dipahami dengan keberadaan bahasa Indonesia. Biar kita tidak menganggap bahasa kita sebagai bahasa yang kurang oke dibandingkan dengan bahasa lainnya.
1. Bahasa Indonesia masih muda dan sedang berkembang
Bahasa Indonesia baru diikrarkan menjadi bahasa seluruh anak bangsa pada tanggal 28 Oktober 1028. Saat ini, akan memasuki usia yang ke-96.