Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Budidaya dan Manfaat Kumis Kucing Sebagai Apotek Hidup

Diperbarui: 16 Maret 2024   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Kumis Kucing, eksotis namun sering diabaikan kehadirannya, padahal banyak bermanfaat (dokpri)

Pernah dengar atau mungkin punya koleksi kumis kucing?  Tetapi  yang dimaksud di sini adalah jenis tanaman. Bukan kumisnya si kucing atau kumis lainnya.

Nah, tanaman kumis kucing ini ternyata banyak manfaatnya. Sudah digunakan sejak zaman dahulu.

Tanaman bernama ilmiah Orthosiphon aristatus ini  tak sekedar sekedar dijadikan tanaman hias. Akan tetapi sering digunakan untuk kesehatan, menjadi tanaman apotek hidup.

Budidaya Kumis Kucing itu Gampang

Tanaman Kumis kucing berbatang tegak dan basah. Di Indonesia, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di semua tempat.

Adapun morfologi tanaman Kumis kucing adalah sebagai berikut.

1. Akar. Akar kumis kucing berkembang baik di tanah yang lembab dan subur. Akarnya bisa tumbuh cukup besar dan kuat untuk menopang tanaman tersebut.

2. Batang. Tanaman kumis kucing memiliki batang tegak dengan cabang-cabang yang tumbuh subur. Batangnya berwarna hijau dan kuat.

3. Daun. Daun kumis kucing memiliki bentuk oval-lanset dengan ujung runcing dan tepi bergelombang. Daunnya bertangkai panjang dan tersusun berlawanan.

4. Bunga. Bunga kumis kucing terdapat dalam kelompok-kelompok yang menarik dengan warna putih atau ungu muda. Bunganya berbentuk tabung panjang dan muncul dari ketiak daun.

5. Buah. Buah kumis kucing berupa kapsul kecil yang berisi biji-bijian. Buahnya muncul setelah bunga mekar dan matang dalam rentang waktu tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline