Ramadan tahun 2024 atau 1445 H telah tiba. Umat muslim menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh sukacita. Beribadah bersama, menggandakan amal kebaikan, dan menahan hawa nafsu dengan berpuasa.
Ya, umat muslim tidak makan dan minum sejak sahur hingga saat berbuka puasa tiba. Ibadah ini akan dilakukan selama satu bulan penuh hingga tiba Idul Fitri.
Pengaruh perubahan pola makan dan minum di awal puasa kadang membuat beberapa orang perlu beradaptasi beberapa hari. Selain itu, menahan lapar dan dahaga sepanjang hari kadang membuat tubuh menjadi lemah.
Agar meningkatkan daya tahan tubuh selama bulan Ramadan, umat muslim pun memperbaiki kualitas menu makanannya. Ya, agar memenuhi unsur gizi yang diperlukan.
Menu makanan lebih lengkap dibandingkan dengan kebiasaan sehari-hari. Ada makanan pokok, lauk, sayur-mayur, buah dan ditambah dengan camilan.
Salah satu menu yang sering menjadi perhatian adalah takjil. Seringkali takjil berupa makanan yang disediakan di awal berbuka puasa.
Buah yang paling banyak disediakan adalah kurma. Sebab buah inilah yang paling direkomendasikan saat bulan Ramadan.
Selain itu, bulan puasa sering dibanjiri dengan aneka buah. Ada buah impor bersaing dengan buah lokal, produksi daerah-daerah di Indonesia.
Perlu diingat, buah lokal Indonesia tak kalah berkualitas dengan buah impor asal China seperti apel, jeruk, pir, dan aneka jenis anggur.
Berikut ini buah-buahan lokal yang direkomendasikan untuk dihadirkan dalam menu bukber, entah bersama keluarga, sahabat, maupun bersama rekan bisnis.
1. Timun Suri
Timun suri biasanya baru muncul di bulan puasa. Pada hari-hari di luar bulan Ramadan, hampir tak ditemukan adanya buah timun suri ini.