Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Beras Mahal dan Langka Jelang Pemilu, Eh Tanya Kenapa?

Diperbarui: 14 Februari 2024   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beras langka dan harga menaik jelang Pemilu 2024 (dok foto: Shutterstock/Jaded ART via kompas.com)

Beras semakin langka dan mahal menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 yang tinggal hitungan menit. Namun langkanya beras dan mahalnya pangan pokok penduduk Indonesia ini terlihat tenggelam dalam hiruk-pikuk kampanye Pilpres dan Pileg 2024.

Senin (12 Februari 2024), seorang ibu bernama Sariyem,  warga desa Belida, Dusun Bukit Jambi, Kampung Gunung Katun. Baradatu, Way Kanan, Lampung ini bercerita jikalau beras agak langka.

Akibat dari kelangkaan beras itu, maka harganya pun menaik. Di Belida, harga beras premium yang tadinya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kg, naik menjadi Rp Rp 12.000 per kilogram naik hingga Rp 13.500 - Rp 14.000 per kg. 

Merujuk pada berita Okezone.com, kenaikan dan kelangkaan harga beras ini pun ditanggapi oleh menteri BUMN Erick Thohir, Senin (12 Februari 2024). 

Erick menyampaikan bahwa kenaikan harga beras di Indonesia dipicu oleh kenaikan harga pangan di dunia. Kenaikan harga pangan dunia akibat geopolitik yang tidak stabil. Perang di Gaza, lalu Rusia versus Ukraina yang belum selesai dan trseretnya negara-negara lain dalam blok perang ini.

Erick Thohir, menteri BUMN bicara sal kelanggkaan dan kenaikan harga beras, 12-2-2024 (dok foto: Kementerian BUMN via okezone.com)

Lalu, pertanyaan orang awam adalah apakah kenaikan beras di dalam negeri semata-mata karena geopolitik di luar negeri yang tidak stabil? Atau adakah faktor lain yang menyebabkan langkanya beras di Indonesia?

Beberapa teman diskusi pinggir jalan mengungkapkan, kelangkaan dan kenaikan beras di dalam negeri akibat kekeringan di tahun 2023. El Nino menjadi salah satu penyebabnya.

Kemarau berkepanjangan di tahun 2023, menyebabkan air petani kesulitan air untuk bertanam padi sawah. Jika pun ada yang bertanam, gagal panen. Kalau sampai panen, hasilnya juga sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara, beberapa teman yang suka mengaitkannya dengan politik dalam negeri punya pendapat yang berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline