KDRT adalah kekerasan dalam rumah tangga. Seringkali terjadi ketika seseorang di dalam hubungan atau ikatan keluarga melalui tindakan fisik, psikologis, seksual, atau ekonomi yang ditujukan untuk merugikan, mengontrol, atau memaksa orang lain.
Sinyal-Sinyal KDRT
Tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dapat bervariasi dari satu korban ke korban yang lain. Seringkali sebelum terungkap korban biasanya mengalami perubahan, tidak seperti sebelumnya. Orang-orang yang peka, biasanya mampu menangkap sinyal perubahan ini.
Beberapa tanda yang sering muncul pada korban KDRT adalah sebagai berikut:
1. Luka memar, lecet, atau luka lainnya pada tubuh.
2. Perubahan perilaku, seperti menjadi sangat tertutup atau tidak ingin berbicara.
3. Kehilangan minat pada aktivitas sosial atau hobi.
4. Menarik diri dari teman dan keluarga.
5. Kesulitan berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.
6. Terlihat sangat takut atau khawatir.
7. Sering muncul dengan lebam atau memar di area genital atau payudara (khususnya untuk korban perempuan).
8. Sering memiliki alasan atau penjelasan yang tidak masuk akal untuk cedera yang muncul pada tubuh.
Adapun sinyal atau tanda-tanda adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari seseorang terlihat dalam perilaku berikut namun jarang diketahui sebagai bagian dari KDRT.
Kontrol Finansial
Salah satu tanda KDRT yang sering diabaikan adalah saat seorang pasangan mengendalikan semua keuangan dalam rumah tangga. Contohnya, mengunci akses pada rekening bank bersama atau membatasi pasangan lain untuk menggunakan uang tunai.
Isolasi Sosial
Pelaku KDRT mungkin mencoba mengisolasi korban dari keluarga dan teman-teman mereka. Tujuannya adalah mengendalikan akses mereka terhadap dukungan sosial.
Ini bisa dilakukan dengan meremehkan keluarga dan teman-teman korban atau bahkan melarang mereka untuk bertemu dengan orang-orang terdekat.
Manipulasi Emosi