Namanya Morning Glory Flower. Beberapa bahasa lokal Indonesia adalah Sri Pagi Ungu, Sri Pagi Biasa, atau Terulak Ungu. Sementara nama ilmiahnya adalah Ipomoea purpurea.
Penulis melihat bunga-bunga ini bermekaran di pagi hari, di salah satu lokasi pinggiran hutan dekat Talasi Bali, sebulan yang lalu.
Bunga-bunga ini bermekaran dalam area yang cukup luas, mengundang orang untuk menghampiri dan menyaksikan dari dekat, keindahan si Morning glory.
Warna ungunya begitu mengundang selera untuk dihampiri dan disentuh. Sedikit basah dan lengket, efek embun pagi yang belum sirna tersapu mentari pagi.
Beberapa ekor burung kecil terlihat beterbangan di sekitar untuk menyeruput nektar, atau memangsa beberapa serangga yang sementara mencari makan di sekitar bunga Sri Pagi Ungu.
Tentu saja, kumbang-kumbang pun mendekat untuk mengambil sari madu di pagi hari. Sebab, kalau sore hari si bunga ungu ini sudah layu dan menutup diri.
Bunga Morning glory sering kali tumbuh pada daerah pertanian, tanaman pembibitan dan ladang kosong. Apabil dibiarkan saja, maka bunga Terulak ungu ini akan berkembang, dan dianggap sebagai gulma yang mengganggu tanaman petani dan perlu dimusnahkan.
Tanaman ini juga bisa ditemukan di sepanjang sisi jalan dari area yang tidak terdapat tanaman dan di tumbuh subur di semak-semak. Morning glory dapat tumbuh dengan baik di tanah kering, tanah lempung atau berpasir.
Lalu apa saja fakta menarik yang dapat dinikmati dan dipelajari dari Morning glory, si bunga berwarna ungu mengkilap ini? Berikut, setidaknya ada 8 fakta menarik terkait dengan Sri Pagi Ungu alias Ipomoea purpurea ini.
1. Bunganya Beranekaragam
Sekalipun terlihat berwarna ungu dari kejauhan, ternyata tidak 100 persen berwarna ungu. Ada beberapa warna lain yang ada dalam bunga tresebut. Diantaranya putih, merah muda, ungu muda, dan ungu tua.