Tanggal 27 September hingga 1 Oktober 2023 kesempatan melakukan perjalanan melewati beberapa kota dan desa di daratan Timor Barat.
Perjalanan melewati jalur utama Trans Timor, yang menghubungkan 5 kota kabupaten/kota, Kota Kupang-Oelamasi- Soe- Kefamenanu dan Kota Atambua.
Tak ketinggalan, beberapa kota kecil seperti Niki-niki, Noemuti, Boronubaen (Biboki Utara) dan Ponu (Biboki Anelu) menjadi tempat persinggahan. Daerah yang disinggahi ini terlihat gersang dan berwarna coklat.
Berbeda dengan bulan Januari hingga Maret lalu. Semua terlihat hijau. Ternak sapi dan kambing berpesta pora. Menikmati pakan nan hijau di pinggir sungai atau padang rumput yang memenuhi bukit-bukit.
Musim itu telah berlalu. Di tahun 2023 ini, pergantian musim sepertinya terlalu cepat. Rerumputan berubah warna, coklat. Ternak sapi menyusut bobotnya, kurus karena kesulitan pakan.
Beruntung, sebagian besar petani sawah dapat bertanam hingga panen, meskipun hanya sekitar 80%. Sebagian padi menjadi hampa karena kekurangan air di saat padi akan berbulir.
Efek El Nino itu Nyata
Di pinggir sungai Noelmina dan Noemuti, tampak beberapa orang sedang mengambil air bersih. Mereka menggali lubang di dekat aliran air. Air bersih yang tertampung dalam lubang kemudian digayung dan diisi ke dalam jeriken-jeriken.
Saat ini, banyak penduduk di Pulau Timor bagian barat yang beralih mengambil air di sungai. Alasannya, sumur dan mata air di sekitar mengering.
Dampak El Nino ternyata berpengaruh secara luas dalam kehidupan makhluk hidup sehari-hari, termasuk manusia. Tak hanya menimbulkan satu masalah, tetapi banyak persoalan ikutan pun bermunculan.