Komitmen kami adalah melakukan praktik pertanian ultra murah, mudah, dan sederhana; tidak bergantung pada pupuk dan pestisida; pengelolaan air yang efisien; memanfaatkan kearifan lokal; dan mengimplementasikan pelatihan dan edukasi bagi masyarakat (Sancho Marques, SP, MMA, penanggung jawab Timor Farm Nusantara).
Jadi kehadiran Timor Farm Nusantara bukan menjadi pesaing bagi petani-petani yang sudah hidup turun-temurun di daerah Timor. Namun menjadi mitra kerja. Masyarakat yang ingin mengembangkan pertanian dalam skala agribisnis, boleh datang untuk belajar di sini.
Ini adalah salah satu keutungan dari gentrifikasi, menghadirkan teknologi pertanian dari daerah maju. Dipadu dengan kearifan lokal yang sudah terbukti membuat penduduk bertahan dari generasi ke generasi. Dalam perkembangannya, kehidupan perekonomian masyarakat pedesaan menjadi lebih baik lagi.
Keberadaan Timor Farm Nusantara, bukan untuk meniadakan eksistensi pertanian yang sudah ada. Akan tetapi meningkatkan praktik pertanian yang lebih baik. Menerapkan teknologi pertanian ultra sederhana dengan tetap mengintegrasikan unsur kearifan lokal dalam praktik pertanian lahan kering.
Selain itu, mereka yang ingin bekerja di lingkungan Timor Farm Nusantara, juga dapat mengajukan diri untuk menjadi pekerja di sana. Sebagai pekerja tetap atau hanya bekerja paruh waktu, dalam beberapa kegiatan padat karya seperti menanam dan menggemburkan lahan. Demikian disampaikan oleh Sancho Marquez, SP, MMA ketika mendapatkan kunjungan pada Sabtu (30 September 2023) lalu.
Timor Farm Nusantara adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian lahan kering di Pulau Timor. Salah satu lokasinya ada di Desa Maukabatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perusahaan ini mengusung konsep Integrated Organic Farming System. Semua input pertanian datangnya dari sumberdaya lokal. Teknologi yang digunakan adalah ultra mudah, murah, dan sederhana. Dalam artian, dapat ditiru dan diimplementasikan oleh petani yang ingin mengembang pertanian dalam skala agribisnis.
Luas lahan Timor Farm Nusantara di areal ini adalah 15 hektar. Menurut konsep besarnya, lahan seluas ini akan digunakan untuk tanaman sayuran dan buah, pakan ternak, memelihara ternak (mini ranch), dan memelihara ikan.
Dari 15 hektar yang ada, baru dioleh 4,5 hektar. Prinsipnya, membangun secara bertahap. Dengan konsep pengembangan bertahap ini, maka hal-hal yang kurang baik bisa langsung diperbaiki dalam pengembangan berikutnya.
Agar tidak tergantung pada pupuk dan pestisida kimia, maka Timor Farm Nusantara menggunakan pupuk dan pestisida organik Jadam. Sekedar diketahui, Jadam merupakan bahan organik yang mulanya ditemukan, lalu dikembangkan oleh para petani Jadam di Korea Selatan.