Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan suatu kejadian/kenyataan dan fakta. Di dalam cerita film dokumenter, tak ada unsur fiktif yang sengaja dibuat demi mendramatisir alur ceritanya (kompas.com).
Masih dikutip dari kompas.com, Robert Flaherty adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah film dokumenter pada 8 Februari 1926. Ia merilis film berjudul Moana yang menggambarkan cerita non-fiksi.
Dari sini, film dokumenter kemudian dijadikan sebagai kritik sosial. Film ini menampilkan potret-potret kelam yang jarang, bahkan tidak dapat ditampilkan di genre film lain.
Terdapat banyak jenis film dokumenter. Lima jenis film dokumenter seperti diulas dalam laman idseducation.com adalah Laporan Perjalanan, Sejarah, Biografi, Nostalgia dan Rekonstruksi. Selain itu ada juga jenis Imvestigasi, Perbandingan dan Kontradiksi, Ilmu Pengetahuan, Buku Harian, Musik, Association Picture Story, dan Dokudrama.
Film dokumenter memiliki banyak manfaat bagi generasi muda. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari menonton film dokumenter.
Pendidikan dan Pengetahuan
Film dokumenter memberikan kesempatan untuk belajar tentang topik-topik baru. Juga mendalami pengetahuan tentang berbagai isu, sejarah, budaya, dan lingkungan alam. Film dokumenter ini memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi melalui penggunaan fakta dan data yang kuat.
Kesadaran Sosial
Film dokumenter seringkali mengangkat isu-isu sosial yang relevan. Isu dimaksud adalah kejahatan, kemiskinan, lingkungan, hak asasi manusia, dan kesenjangan sosial.
Melalui menonton film dokumenter, generasi muda dapat menjadi lebih sadar tentang masalah-masalah ini di dunia nyata dan memahami pentingnya campur tangan dan perubahan positif. Film dokumenter dapat membawa kesadaran perubahan ke arah yang lebih baik bagi generasi muda.
Memperluas Wawasan