Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Warsun Bu Sholeh: Ambil Makanan dan Catat Sendiri

Diperbarui: 30 September 2023   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi warung nasi sunda. Sumber: kompas.com/Yakob Arifin T Sasongko

Silakan ambil nasi, lauk dan sayur sendiri. Setelah itu bilang ke bu Sholeh, apa yang kamu makan. Bu Sholeh akan menyebutkan sejumlah harga. Ambillah buku catatan Anda yang tersimpan di rak, tulis sendiri nominalnya di situ. Warung berjasa itu kami namakan Warsun Bu Sholeh

Demikian beberapa di antara kami, mahasiswa perantau dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan waktu itu tertolong oleh warung berjasa Warsun bu Sholeh.  Makan gratis dulu, bayar belakangan. Harganya paling tinggi itu Rp 1.000. Itu pun sudah lengkap. 

Sang pemilik warung berjasa, tak pernah mengecek dan menghitung berapa hutang yang belum dibayar. Tidak semua pengunjung sih. Hanya beberapa di antara kami, salah satunya diriku ini.

Mulanya, kami melakukan sedikit deposito uang. Jangan dikira menyimpan untuk perkiraan satu bulan. Tidak. Paling IDR 20.000-50.000. Lalu kami  pun mencatat sendiri. 

Namanya Warung Bu Sholeh. Warung Sunda ini menjadi penyelamat hidup kami kala itu. Anak-anak kos yang uang bulanan datangnyanya tak tentu. Pakai lama lagi. 

Setiap hari harus mampir terus di BAAK. Ya, sekedar melirik pajangan wesel di kaca yang dikirim beberapa orang tua via kampus. 

Warsun  zamanku kuliah semester 1-3. Tahunnya pun sudah old, 1993 dan paruh tahun 1994. 

Warung ini dikelola oleh sepasang suami istri bernama Sholeh. Tepatnya di Babakan Fakultas (Bafak), belakang kampus lama IPB, Bogor.

Masakannya biasa saja. Variasinya pun gak beragam. Paling banter ada nasi. Lauk dan sayur masing-masing 2 macam. Plus krupuk dan sambal. Sesekali ada pula ada bakwan goreng. Namun cepat habis.

Dari rasa, sepertinya  banyak yang mungkin merasa tidak enak. Tetapi bagi kami, anak-anak kos sekitar Bafak pasti merasa enak. Ya, termasuk 'enak' di kantong. 

warung makan seputar kos mahasiswa begitu membantu, utamanya bagi yang ekonomi pas-pasan (dok foto: dewailmu.id)

Prinsip yang Jadi Kekuatan Warsun Bu Sholeh

Sekalipun untungnya tipis, Bu Sholeh sekeluarga adalah pedagang warung makan yang punya prinsip. Terlihat sederhana, tetapi memerlukan  komitmen dan pengorbanan.

Prinsip pertama, untung tapi sedikit saja. Bu Sholeh dan suami, paham soal usaha lewat warung makan. Mereka menggantungkan hidup pada warsun sederhana ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline