Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Razia Cukur Rambut Murid di Sekolah Tidak Mendidik dan Bikin Trauma

Diperbarui: 8 September 2023   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ortu  protes anggota nggota Babinsa cukur rambut siswa SMPN 1 Maniis Purwakarta asa-asalan, Senin  4//92023 (dok foto: jabar.tribunnews.com/istimewa)

Ada pertanyaan menggelitik yang diangkat dalam topik pilihan blog Kompasiana. "Apa yang diharapkan dari Sekolah dari razia cukur rambut"? 

Jawaban penulis blog selaku salah satu orang tua dari anak yang sedang bersekolah adalah, "Tidak ada nilai tambah, bahkan diberi label tidak mendidik dan membuat siswa dan siswi mengalami trauma. Apalagi dilakukan dengan asal-asalan dan tak bertanggung jawab".

Setidaknya, ada dua kasus razia cukur rambut di sekolah yang menuai kontroversi dalam sepekan ini. Kasus pertama, terjadi di SMPN 1 Sukodadi, Di Lamongan, Jawa Timur. 

Adalah seorang guru bernama Endang menjalankan aksinya mencukur rambut 19 siswi yang tidak memakai ciptut jilbab. Bukannya menasehati siswi dengan keibuan tetapi ia memilih melakukan aksi yang kurang pas pada tanggal 31 Agustus 2023 dan menuai komentar miring dari masyarakat. 

Peristiwa ini mengundang perhatian dari berbagai kalangan. Salah satunya, komentar dari mantan Menteri Keluatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia dengan tegas mengomentari tweet akun Simbok_Dharmi yang dimuat tanggal 5 September 2023.

"Yth @Kemdikbud_RI @Kemenag_RI @DivHumas_Polri mohon dikondisikan tenaga pengajar ini dan di purna tugaskan Karena bersikap tidak sesuai dengan aturan jiwa seorang pendidik Terimakasih", tweet Simbok_Dharmi. 

Cuitan ini pun ditanggapi oleh mantan menteri yang terkenal dengan program menenggelamkan kapal-kapal negara lain yang mencoba mencuri ikan di perairan Indonesia di zamannya. 

"Jahat sekali", tanggap Susi Pudjiastuti disertai 6 simbol menangis. Susi pun terusik dengan gaya preman yang ditunjukkan oleh guru di sekolah dalam mendidik anak-anaknya. 

Kedua, terjadi di SMPN 1 Manisee Purwakarta. Peristiwa ini terjadi pada hari Senin, 4 September 2023. Seperti yang diberitakan oleh tribunnews.com, sejumlah 90 siswa pria dicukur rambutnya secara asal-asalan oleh Babinsa, saat upacara bendera.

Aksi pencukuran rambut siswa pria SMPN 1 Manisee secara asar-asalan mendapatkan tanggapan yang cukup beragam dari orang tua. Ada yang menerima karena dianggap menjadi bagian dari "pembinaan". Ada juga yang menerima dengan komentar, bahwa aksi  tersebut kurang tepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline