Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Nyanyian Sedih di Awal Agustus nan Kerontang

Diperbarui: 2 Agustus 2023   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agustus datang lagi. Kali ini diiringi hembusan angin kering. Membawa serta gelombang panas.

Kerontang. Pepohonan mulai mengurangi aktivitas hidupnya. 

Jati di sekeliling menyesuaikan diri denfan menggugurkan daunnya. Tinggal batang dan ranting yang tegak berdiri.

Sepasang pipit mencicit ribut. Dua helai daun tua yang menguning, tak kuasa lagi bertahan pada pohonnya.

Bersama hembusan angin, dedaunan itu pun jatuh ke bumi. Terlihat normal saja, alami.

Namun bersama jatuhnya dua helai daun tua, sarang pipit berisi 2 bayi merah pun ikut jatuh.

Anak pipit tak mampu berteriak. Tak ada sayap, tak punya kuasa. Pasrah pada sang penentu kehidupan.

Sang induk bercericit di pohon jati nan meranggas. Menyiarkan khabar duka pada dunia.

"Hai dunia, tolonglah!!! Anak-anakku jatuh, adakah yang bisa menolong mereka"?

Pipit jantan menatap sedih, tak mampu berbuat apa-apa. Makanan di mulut yang dibawa ke sarang belum sempat diberikan pada kedua buah hatinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline