"Kebutuhan hidup seseorang atau keluarga hanya dapat tercukupi dengan cara berusaha, belajar dan bekerja", ucap Sarwono.
Pria berkulit sawo matang ini berpendapat bahwa hanya dengan cara tersebut, keperluan hidup dapat tercukupi.
Pendapat tersebut diamini sang istri, Purwati saat mendapatkan kunjungan penulis beberapa hari lalu.
Pasangan suami istri ini adalah penjual kripik singkong. Mereka berdomisili di RT 2, Dusun Tebat Kangkung.
Tebat Kangkung adalah salah satu dusun yang termasuk dalam Kampung (desa) Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Sehari-hari, pasangan yang telah dikarunia 3 anak ini berjualan kripik singkong. Ada dua varian, original dan manis pedas.
Cara berjualan pun sederhana saja. Dagangannya dijual putus di kios/warung yang ada di sekitarnya.
Beberapa pelanggan berlokasi di Kampung Gunung Batu, Tiuh Balak, Tiub Balak Pasar, Bhakti Negara, Setia Negara dan langganan lain.
Jual putus artinya warung atau kios langsung membeli produk kripik begitu tiba di sana. Tidak ada sistem titip, laku baru setor uangnya.