Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Ini 3 Tempat Masa Kecil nan Berkesan, Selalu Kudatangi Saat Pulkam

Diperbarui: 25 Juni 2023   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi padang Netenkain menuju ke kampung halaman di bulan April, salah satu lokasi padang berumput tempat ternak  herbivora mencari makanan (dokpri)

Setiap orang yang sudah beranjak dewasa atau menuju sepuh, pastilah kadang-kadang merindukan kenangan masa kecil.  Apalagi masa kecilnya di tempat lain dan kini menetap di kampung atau kota lain. Jauh dari tempat tinggal sekarang. 

Banyak sekali kenangan masa kecilku di kampung halaman. Dari sekian banyak, ada tiga tempat masa kecil yang nampaknya melekat sekali di dalam kenangan, selain rumah tua dan rumah adat.  Ketiga lokasi ini memang sangat dikenang, sebab masa kecil kami dihabiskan di sini. Tentu saja selain di rumah dan sekolah.  

Ah rindu rumah. Rindu ayah dan bunda meskipun tinggal pusara. Rindu teman-teman masa kecil. Rindu sanak saudara, di sana. Di kampung halaman.  Perjalanan kali ini, diiringi lagu Wizz Baker, Rindu Rumah yang kami nyanyikan bersama di atas pick up. "Rindu memaksaku untuk Kembali...."

Mandi dan Mencari Udang di Sungai

Sungai adalah tempat favorit masa kecil. Di kampung halaman, ada beberapa sungai kecil yang airnya tidak pernah mengering. Paling debit airnya berkurang saja ketika tiba musim kemarau. 

Sungai-sungai alami seperti itu biasanya ada kolamnya juga. Air terjebak di antara bebatuan. Kedalaman kolamnya bervariasi. 

Kolam di sungai inilah yang biasa kami jadikan sebagai tempat mandi. Berenang, menyelam, dan salto dari atas batu.

Ada pula kolam yang sengaja dibendung di musim kemarau. Ke dalam kolam bendungan ini, kami masukkan potongan ranting jambu air hutan. Pohon-pohon ini biasa tumbuh di sekitar pinggir sungai. Jadi tidak susah untuk memperolehnya.

Kolam ini kami namakan oe kuba. Dua atau tiga bulan kemudian dibongkar untuk menangkap udang-udang dan belut yang ada di dalamnya.

Oe kuba tidak sembarangan dibongkar. Hanya sang pemilik yang membongkarnya bila dianggap udangnya sudah cukup besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline