Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Catatan Perjalanan: Kemarau Menghantui Daratan Timor

Diperbarui: 20 Juni 2023   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarau di NTT (Sumber: shutterstock)

Pepohonan mulai meranggas. Rumput-rumput terlihat berubah warna, dari hijau ke cokelat. Kering-kerontang.

Sungai-sungai berkurang debit airnya dan berlumut. Bahkan jalur aliran airnya terputus, mengering. 

Kemarau mulai melanda daratan Timor bagian barat, pohon pun mulai meranggas (dokpri)

Beberapa ibu tampak menjunjung wadah di atas kepala, pergi mencari air bersih. Mengambil sekedarnya untuk air minum dan memasak. 

Aktifitas mandi dan mencuci pakaian dilakukan di sungai yang masih ada aliran airnya. Menghemat air di rumah agar tidak bolak-balik mengangkut air.

Jalan trans Timor di bulan Juni 2023, rumput dan bambu liar mulai mati (dokpri)

Demikian perjalanan kami menyusuri beberapa ruas jalan di daratan Timor bagian barat, tanggal 17-19 Juni 2023.

Perjalanan dari Kota Kupang ke kampung halaman kami di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sekira 5 jam. Itu pun baru sampai di Kefamenanu, ibukota Kabupaten TTU.

Perjalanan selanjutnya, menuju Lurasik salah satu kota kecil di perbatasan dengan Kabupaten Belu. Lalu dilanjutkan ke Desa Kuluan, Kecamatan Biboki Feotleu.

Pemandangan dan kondisi hampir tetap sama. Beberapa kali, terlihat kawanan sapi sedang mencari makan di pinggir jalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline