Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Menikmati Kopi Kingkong Pangkal Pinang dan Kemplang Bangka

Diperbarui: 5 Mei 2023   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama kalinya menikmati Kingkong black coffee asli Pangkal Pinang. Terima kasih bu Theresia Martini untuk kopi nikmatnya dokpri)

Satu lagi kopi Nusantara yang bisa kunikmati. Bukan kopi Lampung atau NTT yang sering kuseruput  kala pagi atau menjelang sore hari. Tetapi ini adalah kopi Kingkong merah. 

Bagi penikmat kopi Nusantara, barangkali penasaran. Darimanakah gerangan si Kingkong merah ini? Sebab kopi yang satu ini jarang dijumpai di kedai kopi.

Mungkin ada, tetapi hanya di kafe kopi lokal. Tidak seperti kopi Nusantara lain semisal Torabika, Gayo Aceh, Kintamani Bali, Kerinci Riau, Bajawa Flores,  Mandailing Medan, Wamena Papua atau Robusta Lampung. 

Bahkan kopi Nusantara tersebut tak disebutkan dalam menu minuman kopi di kafe populer. Sering terdengar aneh bagi yang bukan penikmat kopi di kafe pop. 

Nama-nama kopi Nusantara imi kalah dengan jenis kopi racikan semisal Latte, Cappuccino, Americano, Espresso, Doppio dan Cortado

Atau Macchiato, Mocha, Flat White, Affogato, Cafe au Lait, Iced Coffee dan Cold Brew. Mungkin juga sederatan nama asing lainnya yang kurang familiar bagi peminum kopi pinggiran seperti saya. 

Kembali ke cerita kopi Nusantara. Kingkong merah adalah kopi asal Pangkal Pinang, Bangka. Kemarin sore (4-5-2023), akhirnya saya bisa menikmati secangkir kopi ini bersama dua rekan kerja.

Secangkir kopi Kingkong merah asal,Pangkal Pinang (dokpri)

Kok bisa menyeruput si Kingkong merah ini? Beri tahu nggak ya?  Kopi asli Pangkal Pinang ini adalah kiriman dari salah satu sahabat baik di Kompasiana, Theresia Martini

Tahu kan, Theresia Martini adalah seorang ibu guru asal Kota Pangkal Pinang, Provinsi Babel. Kalau belum kenalan, boleh intip puisi-puisinya. Gratis, tak dipungut biaya. Indah dan bernas kan puisi-puisinya di Kompasiana?  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline