Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Kuda Kepang, Atraksi yang Disukai Masyarakat Lampung

Diperbarui: 23 Januari 2023   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaranan Kepang, tarian nan lekat dengan masyarakat agraris (dok foto: ANTARA/Aji Styawan via regional.kompas.com)

Terdengar musik bertalu-talu, berpadu padan dengan dendang seorang wanita paruh baya. Rombongan musik ini duduk di atas sebuah panggung sederhana. Di hadapan mereka,  sekelompok pemuda dan bapak-bapak yang melakukan atraksi kuda kepang alias Jaranan Kepang.

Seorang bapak yang berada dalam group ini terlihat kesurupan. Mendapatkan kekuatan supranatura yang nampaknya bakal menolak atau melawan ketika yang bersangkutan berada dalam kondisi normal. Mengaduh kesakitan saat dipecut dan ogah memakan arang atau beling.

Semua atraksi ini, di bawah kendali seorang pawang. Dialah yang bertanggung jawab untuk menghentikan sesuatu tindakan yang menurutnya, telah berada di atas batas dan bisa mencelakai orang yang kesurupan tadi. Masyarakat menamakannya, 'mabuk'.

Sajian atraksi Kuda Kepang ini, masih mendapatkan tempat di hati masyarakat Lampung. Termasuk masyarakat Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Tak pernah sepi penonton. Pria dan wanita, tua dan muda, remaja dan anak kecil terlihat memadati lapangan atraksi ini.

Mereka sepertinya sudah terbiasa menonton orang dipecut, adu kekuatan, makan arang bernyala, atau meronta-ronta akibat kesurupan. Dan tidak khawatir bakal ikut kesurupan juga.

Hari Minggu (22 Januari 2023), saya berkesempatan untuk menikmati secara langsung atraksi Jaranan Kepang, berlokasi di dusun Semoga Jaya, Kampung Gunung Katun, Baradatu. Layaknya acara-acara masyarakat, atraksi ini termasuk ramai.

Antusiasme masyarakat Gunung Katun, Kec Baradatu, Way Kanan, Lampung menonton atraksi Jaran Kepang di Dusun Semoga Jaya (dok pribadi)

Selain panggung lengkap dengan sound system dan para pemain, beberapa umbul-umbul nampak ditancapkan di sekeliling lokasi. Belasan pedagang kecil tak mau ketinggalan. Mereka memanfaatkan keramaian pengunjung. Berbagai pangan tradisional, buah lokal dan mainan anak mendominasi jajanan di sekitar lokasi atraksi jaranan ini.

Sementara di dapur, kelompok ibu-ibu sibuk memasak dan menyediakan makanan siap santap bagi seluruh anggota rombongan. Menurut Bapak Toni selaku ketua penyelenggara, para pemain tidak boleh dibiarkan lapar. Jadi makanan dan minuman harus siap saji di tempatnya sehingga setiap pemain yang ingin makan, segera menuntaskan hasratnya.

Atraksi Jaran yang Masih Diminati Masyarakat

Kuda Kepang, merupakan sebutan lain untuk Kuda Lumping. Demikian menurut informasi dari Bapak Eko. Beliau adalah salah satu aparat Kampung Gunung Katun yang telah menjadi pembina kesenian atraksi Kuda Kepang sejak tahun 2018 silam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline