Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Menenun Beti dan Tais ala Kelompok Wanita Primario Oelnitep

Diperbarui: 19 Januari 2023   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita Timor dalam balutan pakaian adat Timor (dok foto: F.M.Amaral/WA)

Menenun merupakan salah satu kerajinan tangan yang telah dilakoni para ibu di Nusa Tenggara Timur. Pengetahuan ini diwariskan secara turun-temurun, dari orang tua kepada anak-anak gadisnya. Sebagian besar wanita NTT itu trampil menenun. Dari tangan-tangan trampil mereka, lahirlah kain bermutu tinggi. Tanpa menggunakan mesin.

Pada suku Atoni Dawan di Timor, beti adalah sebutan untuk kain sarung para pria.

Sedangkan sarung perempuan dinamakan tais. Beti berupa kain panjang dengan sisa-sisa kain yang diikat rapi di kedua ujungnya.

Sementara tais akan dijahit bulat setelah pembuatan tenunan selesai.

Pintar Menenun, Syarat Menikah

Jaman nenek dan ibu saya masih gadis, menenun merupakan salah satu syarat ketrampilan yang harus dimiliki apabila ingin menikah, di samping pintar memasak. Karenanya, anak-anak yang masih remaja pun sudah harus dibimbing oleh ibu atau neneknya, untuk menenun kain.

Jika belum mampu menenun dan memasak, maka seorang anak gadis dianggap belum siap untuk berumah tangga. Sebab ketika berumah tangga, maka perempuan lebih banyak dituntut untuk mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, termasuk pemenuhan kebutuhan sandang.

Meskipun anggapan tersebut kini sudah semakin berkurang, di kampung-kampung kami yang masih jauh dari kota, tetap mempertahankan tradisi tersebut. Seorang gadis yang siap menikah harus terlihat trampil.

Geliat kelompok penenun Primario Oelnitep (dok foto: WA/F.M.Amaral)

Geliat Kelompok Wanita Penenun Primario Oelnitep

Menenun, awal mulanya dilakukan sendiri-sendiri oleh kaum ibu di rumah. Beti dan tais, tidak sembarangan dipakai. Biasanya hanya dipakai saat menghadiri pesta, kedukaan, atau ke tempat ibadah.

Beti dan tais, juga digunakan untuk selimut terutama bagi tamu yang menginap. Biasanya, barang tenunan ini disimpan di petik atau lemari yang diberi kamper atau kapur barus. Tidaklah mengherankan, jika kain-kain ini bau kamper.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline