Masih terkait dengan tema Natal tahun 2022, "Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain". Kali ini, berkaitan dengan SEKAMI Paroki St. Matias Rasul Tofa, Kupang.
Tanggal 26 Desember 2022 adalah Natal hari kedua, sekaligus menjadi pesta peringatan santu Stefanus sebagai martir. SEKAMI Paroki Samara Tofa mendapatkan kepercayaan untuk bertanggung jawab terhadap paduan suara, mazmur, dan menghantar persembahan ke altar.
Paroki Santu Matias Rasul, Tofa sering disingkat oleh umat dengan nama Paroki Samara Tofa meskipun singkatan demikian bukanlah sebutan resmi. Paroki ini berada dalam wilayah Keuskupan Agung Kupang.
SEKAMI sendiri merupakan akronim dari Serikat Kepausan Anak Remaja Misioner Indonesia. SEKAMI adalah wadah berhimpun anak dan remaja Katolik sedunia. Tujuannya, membangun iman dalam Yesus Kristus.
Anak Menolong Anak
Motto SEKAMI adalah children helping children atau anak menolong anak. Semboyan ini dapat dibaca di beberapa situs resmi, salah satunya pada keuskupanbogor.org. Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K) merupakan semangat dasar mereka. Anak berlatih untuk membantu temannya melalui doa dan derma, juga menjadi sahabat bagi teman yang membutuhkan pertolongan.
Sekami Paroki St. Matias Rasul Tofa sendiri dibimbing oleh Suster Selly, FdCC dan Suster Yuvita, FdCC. Juga didampingi oleh frater dan kakak-kakak pendamping. Kegiatan rutin dilakukan setiap hari minggu setelah misa ke-3, sekira pukul 10.30-12.00 Wita.
Sebenarnya, hari Minggu adalah hari libur sekolah bagi anak dan remaja. Mereka dapat memilih beberapa kesempatan di saat liburan. Tinggal di rumah dan bermalas-malasan sambil bermain sepanjang hari, pergi shopping seharian bersama orang tua, atau melakukan hobinya yang lain.
Namun anak dan remaja yang tergabung dalam SEKAMI Paroki Matias Rasul memilih untuk mengikuti kegiatan SEKAMI. Mereka telah menentukan pilihan untuk dibimbing dan dibina meningkatkan iman mereka. Jalan lain untuk membentuk karakter hidup mereka, selain di rumah dan di sekolah.
Beberapa kali mengantarkan anak, lalu duduk mendengar dan menyaksikan apa yang dilakukan bersama, mengingatkan diriku pada masa dimana pernah mendampingi kegiatan anak-anak. Lucu, polos, tetapi ada kode-kode yang mana mereka harus serius atau diam.