Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Rumah Teknologi RISHA, Asa di Tengah Tersendatnya Bantuan

Diperbarui: 4 Desember 2022   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah yang disiapkan oleh Kementerian PUPR untuk korban bencana Cianjur berteknologi RISHA (dok foto: Kementerian PUPR via Kompas.com)

Di tengah pemberitaan mengenai tersendatnya bantuan untuk para korban bencana di Cianjur, Jawa Barat, muncul berita baru. Asa bagi para korban bencana yang rumahnya mengalami kerusakan. Bakal mendapatkan bantuan rumah tipe 36 berteknologi RISHA.

Seperti yang dirilis oleh media Kompas.com per 3 Desember 2022, Pemerintah melalui menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan akan membantu perumahan. Rumah warga yang rusak berat, runtuh dan direlokasi  akan mendapatkan bantuan rumah tipe 36. Menteri Basuki menyampaikan rumah tipe 36 tersebut akan dibangun dengan menggunakan teknologi RISHA.

RISHA merupakan Rumah Instan Sederhana Sehat tanpa gempa. Pemikiran pembangunan rumah teknologi RISHA ini didasarkan pada dua sekolah di Cianjur yang dibangun dengan teknologi RISHA tidak mengalami kerusakan saat terjadi gempa bumi pada 21 November 2022 lalu.

Pertimbangan lain, terkait dengan waktu penyelesaiannya. Pembangunan rumah dengan teknologi RISHA ini dikhabarkan lebih sedikit membutuhkan waktu dibandingkan dengan model konvensional.

Untuk saat ini, Pemda Jawa Barat telah mengalokasikan lahan seluas 2,5 Ha di Kecamatan Cilaku. Direncanakan, akan dibangun 200 unit di lahan tersebut.

Sementara kompas.com memberitakan pula, rumah korban dengan kategori ringan akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 50 juta. Bantuan tersebut menjadi tanggung jawab BNPB.

Salah satu rumah teknologi RISHA yang tahan gempa yang dibangu n oleh PUPR di Lombok Utara, NTB (dok foto: properti.kompas.con)

Jangan Sampai Salah Sasaran

Pemberian bantuan rumah dan uang tunai, tentu saja sangat membantu masyarakat yang terkena dampak langsung dari gempa berskala 5,6 magnitudo tersebut. Namun tanpa data yang akurat, maka bantuan tersebut tidak akan tepat sasaran.

Data, sebaiknya diperoleh secara berjenjang mulai dari level RT setempat. Sebab para ketua RT dan RW mengetahui dengan pasti, rumah warganya yang rusak. Memerlukan pengecekan kembali setelah laporan masuk sehingga tak ada bantuan yang nyasar ke orang yang tak berhak mendapatkannya. Kejujuran dan transparansi sangat diperlukan. 

Situs resmi bnpb.go.id mendata, kerusakan rumah yang di Cianjur mencapai 56.311 unit rumah. Rusak berat mencapai 22.267 unit. Sementara rusak sedang sebanyak 11.836 unit dan rusak 22.208 unit rumah dinyatakan rusak ringan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline