Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Menyalurkan Hobi Bermanfaat Tak Perlu Restu dari Isteri

Diperbarui: 18 September 2022   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi bisa diandalkan saat ada kompetisi antardepartemen di tempat kerja. Dok pribadi/foto Hendry Tandung

Hobi terkait dengan kesenangan atau kegemaran yang dilakukan saat memiliki waktu senggang. Hobi bukan kegiatan utama. Demikian berbagai arti yang bisa kita temukan dalam berbagai pengertian tentang hobi.

Hobi, tak muncul begitu saja. Melainkan melalui suatu proses yang cukup panjang. Beberapa orang, mungkin mengawalinya dengan coba-coba. Atau terjun ke situ lantaran diajak sahabatnya. Dan seiring bertambahnya waktu, seseorang pun semakin menggandrungi hobinya. Bahkan jatuh cinta. Ah barang kali seperti itu. Tiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda.

Saya pribadi membaca sambil tersenyum, topik pilihan yang diangkat oleh admin Kompasiana kali ini dengan contoh seorang isteri menarik keluar sang suami dari dalam lapangan sepak bola. Juga membayangkan, bagaimana jadinya apabila saya yang mengalami peristiwa tersebut.

Tetapi syukurlah, hingga kini saya dan isteri tidak saling melarang terkait dengan menjalankan hobi masing-masing. Bahkan, mendukung satu sama lain meskipun tidak harus ikut serta melarutkan diri dalam hobi isteri atau suami.

Kadang-kadang, saya sebagai suami akan mendampingi isteri melakukan hobinya. Sebaliknya, sesekali isteri juga ikut hadir dan melakukan sesuatu yang menjadi hobi saya sebagai suaminya.

Sesekali menemani keluarga ke mall. Ya, mengikuti hobi isteri. Dok pribadi

Sekalipun memiliki hobi, tidaklah seekstrim beberapa teman yang banyak menghabiskan waktu, uang, tenaga dan pikiran untuk melaksanakan kegemarannya itu. Bahkan, bergeser menjadi kegiatan utama.

Nah, hobi yang bergeser menjadi kegiatan utama seperti inilah yang sering menimbulkan persoalan. Sumberdaya dialokasikan untuk menjalankan hobi. Padahal, banyak jalan menuju Roma, dan banyak cara untuk merealisasikan hobi kita.

Bahkan beberapa teman saya, memanfaatkan hobinya untuk membangun usaha dan mendapatkan income dari situ. Beberapa teman saya akhirnya berhasil memadukan hobi dan bisnis. Diantaranya, yang hobi nge-gym malah mempunya fasilitas gym sekalgus menjadi instrukturnya. Hobi tersalurkan, uang pun mengalir masuk ke dalam kantong.

Teman saya yang lain, hobi renang. Saya pun bisa menguasai tiga gaya renang berkat jasanya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi pelatih senam bagi anak-anak, sekalian menyalurkan hobinya itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline