Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Kiat Merawat Bambu Air agar Selalu Nampak Hijau

Diperbarui: 7 September 2022   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pecinta tanaman bunga pasti telah mengenal bambu air. Bahkan menjadikannya sebagai salah satu koleksi tanaman di rumahnya.

Tanaman yang dikenal sebagai bambu air sebenarnya tidak termasuk dalam tanaman bambu. Hanya saja bentuknya beruas dan berongga seperti tanaman bambu, jadilah dinamakan demikian.

Di dalam situs litbang pertanian, bambu air bernama ilmiah Equisetum hyemale. Tumbuhan air ini termasuk dalam famili Equisetaceae pada kelas Equisetopsida. Bambu air tumbuh di lingkungan yang basah. Berawa-rawa atau berair. Karenanya, tanaman ini memerlukan air untuk menggenanginya. Atau minimal berada dalam kondisi basah.

Bambu air, disebut juga sebagai horse's tail karena menyerupai ekor kuda. Terdapat beberapa jenis. Diantaranya berwarna belang hijau putih dinamakan sebagai zebra rush dan berwarna hijau atau disebut sebagai scouring rush.

Saya sendiri hanya memiliki jenis scouring rush atau bambu air hijau. Tinggi bambu air ini bisa mencapai 3 meter dan pada ujung atau pucuknya timbul bunga. Namun dapat dipangkas sesuai dengan kehendak kita. Apabila dipangkas, maka akan muncul cabang-cabang yang lebih banyak lagi.

Ciri khusus dari tanaman bambu air ini diantaranya batangnya berbentuk bulat memanjang dengan ruas seperti bambu. Warna batangnya hijau, cenderung lebih cerah dibandingkan warna asli pohon bambu. Memiliki ruas yang berbulu, mempunyai rongga di bagian dalam batangnya. Setiap batang, berdiameter sekira 2 cm saja.

Batang bambu air memiliki ruas yang berbulu dan batangnya berongga.| Dokumentasi pribadi

Cara Menanam Bambu Hias

Equisetum hymale, dapat ditanam dengan menggunakan campuran media tanah dalam wadah. Juga ditanam pada wadah berisi air saja. Namun informasi yang saya sampaikan di sini, adalah sesuai dengan yang saya lakukan, yaitu bertanam pada wadah berisi media tanah.

Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

  • Wadah untuk bertanam. Saya menggunakan wadah yang tidak bocor sehingga air tetap menggenangi tanaman. Saya menggunakan ember, waskom dan pot dari semen.
  • Media tanam: pasir dan kompos, 1:1.
  • Air, diisi pada wadah yang telah terlebih dahulu diisikan campuran pasir dan kompos. Air disi hingga tergenang.
  • Selanjutnya, bambu hias dapat ditanam pada wadah yang telah disiapkan.

Bambu air dapat ditanam batangnya saja. Tetapi pengalaman saya, pertumbuhan dan perkembangan bambu air lebih cepat jika dilakukan dengan cara memisahkan beberapa bagian bambu dan ditanam sekaligus dalam wadah baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline