Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Ta'ais Bukae, Tradisi Gotong-Royong Menanggulangi Biaya Pendidikan Anak

Diperbarui: 25 Agustus 2022   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisuda Mahasiswa Undana Kupang 30 Juni 2022. Dok undana.ac.id

Entah siapa yang memulai kebiasaan ini. Tetapi dalam tradisi di kampung kami, ada satu kegiatan keluarga besar yang cukup unik. Namanya Ta'ais Bukae.

Ta'ais Bukae, berasal dari dua suku kata. Ta'ais yang berarti mengikat barang untuk diangkut dengan kuda atau disimpan sebagai bekal. Bukae artinya makanan. Jadi ta'ais bukae dapat diartikan sebagai membekali seseorang dengan makanan ketika akan bepergian atau menyimpan bahan pangan sebagai persediaan di musim paceklik.

Implementasi tradisi ta'ais bukae masih dijumpai di kampung kami, Biboki, Timor bagian barat. Model ini, sebenarnya adopsi dari kebiasaan kumpul keluarga ketika seorang pria akan menikahi gadis pilihannya yang mana memerlukan sejumlah besar belis atau mahar.

Kumpul keluarga ini dikenal dengan nama Au'oro. Jadi ta'ais bukae termasuk dalam kegiatan au'oro. Kegiatan ini tidak sama dengan arisan pendidikan. Sebab setiap keluarga, handai taulan, sahabat, kenalan, dan tetangga bebas untuk ikut berpartisipasi atau tidak.

Jumlah nominal uang yang dikumpulkan pun bebas. Tergantung pada kemampuan setiap orang. Namun biasanya tuan rumah akan mencatat semua jumlah uang yang dibawa oleh kelaurga yang datang untuk ikut berpartisipasi.

Catatan tersebut akan dijadikan rujukan bagi tuan rumah ketika ia diundang kembali oleh seseorang dalam kegiatan au'oro. Minimal, harus membawa sejumlah uang yang sama dengan uang yang pernah dikumpulkan oleh sahabatnya yang punya hajatan tersebut.

Memang kegiatan ta'ais bukae adalah suatu kegiatan yang baru muncul belakangan. Meniru kegiatan au'oro untuk pernikahan. Namun kegiatan yang positif ini, harusnya didukung yang mana sangat berguna bagi anak yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Lagi pula, ta'ais bukae hanya dilakukan oleh keluarga yang anaknya akan menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Biasanya pada saat seorang anak mengawali pendidikan di Perguruan Tinggi.

Maklumlah, di kampung kami tidak ada perguruan tinggi. Jadi kalau mau kuliah, maka harus pergi meninggalkan keluarga. Merantau hingga ke Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT.

Untungnya,perguruan tinggi kini telah ada di hampir semua ibu kota Kabupaten di NTT. Jadinya, akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi semakin dijangkau oleh banyak anak muda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline