Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Kampungku Masih Asri

Diperbarui: 22 Juni 2022   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga ini sedang memberi makan ayam mereka. Lokasi Wekeri, Wetar Utara, Maluku Barat Daya. Dok pribadi

Bagiku, berkunjung ke kampung nan asri, adalah sesuatu yang sangat mengesankan. Selain karena udaaranya yang segar dan lingkungannya yang asri, barangkali karena saya lahir dan besar di kampung.

Di kampung, pagi-pagi kita dibangunkan bukan oleh alarm atau deru kendaraan di jalan raya. Tetapi terjaga secara alami karena kokok ayam yang bersahut-sahutan. Ditingkahi kicauan burung dan lenguhan sapi.

Tak ada deru mobil atau klakson sepeda motor. Semua berjalan kaki. Ada yang pergi mencari rumput dan dedaunan bagi ternak. Beberapa ibu menjunjung periuk tanah ke sumber mata air untuk mengambil air lalu dibawa pulang untuk rutinitas memasak. Beberapa diantaranya, membawa pakaian-pakaian keluarga, untuk mencucinya di sungai yang masih jernih.

Sementara, tetangga 'memanggil' ayam piaraannya yang sudah berkeliaran di sekitar, menunggu kebaikan hati sang pemilik menaburkan biji-biji jagung di sekitar. Sesekali, dua ekor ayam terlibat 'adu fisik' memperebutkan pakan yang disebar tadi.

Di tepi jalan, seorang wanita paruh baya berjalan kaki menuju kebun. Menjunjung bekal seadanya. Ia tak sendirian. Tetapi bersama dengan pengawal-pengawalnya. Sekitar 10 ekor anjing selalu mengiringinya bepergian ke kebun.

Seorang wanita paruh baya berjalan ke kebun diiringi para pengawalnya. Dok pribadi

Dengan pasukan yang banyak ini, Ia tidak takut. Bahkan saat di kebun, mereka masih menyempatkan diri untuk berburu babi hutan. Pemburu-pemburu ini sudah terlatih. Buruan yang berhasil ditangkap, akan diolah menjadi santapan mereka.

Bagian terbaik akan diambil oleh sang tuan. Namun sebagian besar diberikan kepada mereka sebagai tanda terima kasih. Juga sebagai motivasi agar para pemburu ini semakin rajin berburu dan menangkap banyak buruan.

Satu, dua pemuda tanggung bergegas menuju tempat mereka memasang jerat. Di desa, ada dua jenis jerat yang biasa dipasang. Jerat untuk babi hutan dan satunya lagi untuk ayam hutan. Meskipun jeratnya berada di pinggir kampung atau di tengah hutan, orang tidak sembarangan mengambil ternak yang terjerat di dalamnya.

Jika pemilik belum memeriksanya, maka penduduk lain yang melihat jerat tersebut akan memberitahukan kepada pemiliknya lalu mereka bersama datang untuk mengambil hasil tangkapannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline