Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Safety Talk Pekerja BWKM: Safety Yes, Accident No

Diperbarui: 6 Juni 2022   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Safety talk mingguan PT BWKM di kantor admin. dok pribadi

Safety talk. Ada juga yang menyebutnya toolbox meeting.  Biasanya dilakukan di pagi hari, sebelum menjalankan aktivitas harian. Waktunya cukup singkat, sekitar 15 menit. Karenanya, materi yang disampaikan juga sangat spesifik. Terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan Lingkungan Hidup.

Dalam dunia industri, safety talk menjadi salah satu kegiatan penting selain melakukan Job Safety Analysis (JSA), hazard report, dan  kegiatan lain. Utamanya, kegiatan-kegiatan yang sifatnya preventif.

Materi pokok yang biasa dilakukan dalam safety talk terkait dengan Healthy, Safety dan Environment (HSE). Dengan cakupan kerja yang luas ini, maka perusahaan-perusahaan seperti pabrik besar atau pertambangan, menjadikan HSE sebagai departemen sendiri.

Dengan menjadikan HSE sebagai salah satu depertemen, maka semua kegiatan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap HSE dapat dilaksanakan dengan baik.

PT BWKM belum memiliki departemen HSE. Namun bukan berarti safety talk ditiadakan. Setiap Senin, selalu diadakan safety talk meeting di bawah koordinasi Mining Departemen.

Karena waktunya yang singkat dan sifatnya mengingatkan pekerja untuk selalu aware dalam lingkungan kerjanya maka safety talk lebih baik dilakukan di ruang terbuka. Penyampaiannya dilakukan dalam kondisi berdiri saja.

Untuk Apa Safety Talk Dilakukan?

Safety talk dilakukan dalam rangka mengenalkan dan  mengingatkan para pekerja tentang peraturan-peraturan terkait K3. Gunanya, agar aktifitas pekerjaan berjalan dengan baik, sesuai dengan peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja.

Nyaris celaka (near miss) atau celaka (accident) yang sering terjadi, kebanyakan diakibatkan oleh sikap dan tindakan teledor dari para pekerja itu sendiri. Pekerja sering tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan standar yang diberlakukan. Bahkan, kadang kala pekerja merasa tidak nyaman menggunakan APD semisal sarung tangan ketika bekerja dengan bahan kimia, atau tidak menggunakan body harness saat bekerja di atas ketinggian.

Macam-macam APD untuk pekerja. Dok lancangkuning.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline