Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

SLBN Baradatu: Membangun Ketrampilan ABK Menuju Kemandirian Hidup

Diperbarui: 8 Juni 2022   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah para pendamping ABK SLBN Baradatu dipimpin oleh Kasek Wasthofah, M.Pd.I. dok pribadi

Salah satu sekolah yang cukup menarik perhatian masyarakat di Kabupaten Way Kanan, Lampung adalah Sekolah Luar Biasa Negeri Baradatu. Lebih dikenal dengan SLB Baradatu.

Sekolah ini berlokasi di Kampung Tiuh Balak, Kecamatan Baradatu. Letak sekolah berada di sekitar pemukiman masyarakat. Namun anak didiknya tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar.

Komplek SLBN Baradatu dibangun pada lahan seluas lebih kurang 1 hektare. Selain memiliki ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, mushala dan taman, sekolah ini juga memiliki asrama. Sayangnya, asrama tidak digunakan.

Berdiri pada tahun 2006 dan mulai beroperasi pada tahun 2007. Menjadi satu-satunya SLB berstatus negeri di Kabupaten Way Kanan. Siswa didiknya mulai dari umur SD, SMP hinggal SMA.

Beberapa bangunan gedung sekolah ini dalam kondisi rusak. Terutama atap dan plafon sekolah. Lahan kosongnya pun cukup luas. Dapat dijadikan sebagai kegiatan pertanian.

SLBN Baradatu, tampak dari depan. dok pribadi

Menurut beberapa guru SLBN Baradatu, mendidik anak-anak  itu terlihat mudah. Namun pelaksanaannya tidak semudah apa yang terlihat. Kita hanya tahu, anak-anak terlihat rapi saat berbaris di depan kelas.

Orang tua menjadi senang, jika anaknya dapat menulis, membaca dan berhitung dengan lancar. Atau kecewa ketika anak tidak berhasil mengikuti ujian, perlombaan dan aktifitas lainnya.

Ketika anak berhasil, maka ada orang tua yang sangat bangga. Sampai-sampai mengklaim, keberhasilan tersebut karena usaha orang tua dan anak. Sebaliknya, jika gagal maka yang dikritik adalah gurunya. "Ini karena guru tidak mampu mendidik", demikian sebagian orang tua berkesimpulan.

Padahal, keberhasilan anak didik di sekolah adalah kontribusi bersama dari beberapa pihak. Anak sebagai aktor utama. Orang tua dan Guru, serta dukungan lingkungan di sekolah dan di rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline