Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Bincang-bincang Hidup Sehat ala Lansia Bukit Jambi Menjelang Bukber

Diperbarui: 16 April 2022   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bincang-bincang seputar kesehatan ala lansia Bukit Jambi menjelang Bukber. 15-4-2022. Dok pribadi

Setelah dua tahun terkendala dengan pandemi Covid-19, akhirnya tahun ini bisa menikmati indahnya berbuka puasa bersama. Kali ini, Comdev Batutua Waykanan Minerals (BWKM) berkesempatan untuk melakukan  Buka Puasa Bersama (Bukber) kelompok masyarakat lanjut usia (Lansia) di Bukit Jambi-Baradatu, Way Kanan, Lampung.

Berbuka merupakan momen yang dinantikan oleh umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa seharian. Dan sepanjang bulan Suci Ramadan, tradisi Bukber seringkali dilakukan secara bersama-sama.

Tak hanya dilakukan bersama di dalam keluarga inti: ayah, ibu dan anak-anak. Tetapi lebih luas lagi. Bersama dalam keluarga besar, dengan tetangga, paguyuban, teman kantor, teman kuliah atau dalam organisasi.

Usia pun tak dibatasi. Tua dan muda. Kelompok pria dan wanita. Bapak-bapak dan ibu-ibu. Semua berkumpul dan bersyukur bersama, termasuk saling mendoakan dan menjalin silaturahim.

Indahnya berbagi, terlihat nyata dalam tradisi bukber ini. Mungkin saja kemasan acara berbeda-beda, tergantung pada cara penyiapannya. Namun selama saya mengikuti rangkaian kegiatan Bukber, biasanya diadakan kegiatan ceramah terlebih dahulu sebelum waktunya untuk berbuka.

Ketika tiba untuk berbuka, takjil pun bisa dinikmati bersama. Ada kurma, ada es buah, kolak atau puding. Tergantung pada tangan-tangan trampil yang telah terbiasa menyiapkannya. Yang pasti, semuanya tersedia dalam rasa yang manis. Tetapi bagi yang karena satu dan lain hal menghindari rasa manis berlebihan, masih ada air putih. Semuanya bisa dinikmati penuh syukur setelah seharian penuh menjalani ibadah puasa.

Takjil sederhana saat bukber lansia di Bukit Jambi. Dok pribadi

Makan bersama baru akan dilakukan setelah sholat bersama. Sholat tetap terpisah, antara bapak-bapak dan ibu-ibu. Gerakan-gerakan sholat, dilakukan secara seragam dan rapi tanpa komando. Tak ada suara selain suara imam.

Lebih dari itu, saudara-saudara yang menjalankan ibadah puasa seharian juga membuka diri bagi yang tidak menjalankan ibadah puasa. Baik kepada sesama muslim yang karena halangan tertentu tidak dapat berpuasa hari itu, maupun terhadap kelompok non-muslim.

Saya yang memiliki keyakinan yang berbeda, pun turut berbahagia. Sejak kuliah, sering berkesempatan untuk menghadiri kebersamaan dalam berbuka puasa. Terutama bersama dengan teman-teman seangkatan. Kebiasaan itu, tetap berlanjut hingga kini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline