Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Maaf Solar Akan Segera Tersedia Kembali

Diperbarui: 26 Maret 2022   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan pada suatu POM Bensin di jalan Trans Sumatera, Kec. Baradatu, Way Kanan Lampung. Dok pribadi

Setiap kali kami singgah untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di POM bensin ini, saya selalu tersenyum. Tak bosan-bosannya saya membaca tulisan yang dipampang persis di depan POM Bensin. 

"Maaf Solar Akan Segera Tersedia Kembali".

Tulisan ini, dipampang di salah satu POM Bensin yang terletak di jalur trans Sumatera. Tepatnya di Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Saat pertama kali membacanya, saya langsung protes pada pekerja yang sedang mengisi BBM pada mobil kami.

"Tulisannya kok panjang amat ya mbak. Toh bisa disingkat menjadi Maaf Solar Habis", kataku pada seorang karyawati di sana. Namun, protes kecil-kecil saya ini hanya disambut dengan senyum manis dari si cantik pengisi BBM. Tentunya dia tidak berani untuk mengusulkan kepada bos nya untuk merevisi tulisan tersebut sesuai protes pelanggan. Apalagi mengusulkan untuk mengganti seluruh rangkaian kata tersebut.

Beberapa kali mampir. Bahkan kemarin (25 Maret 2022), tulisan itu masih terpampang rapi di depan POM bensin yang sama. Saya pun kembali iseng untuk bertanya. "Mbak, solarnya lagi jalan-jalan ke mana. Kok lama benar, gak datang-datang"? Dan hanya dijawab dengan satu kata, "Habis".

Yaelah mbak, segitu banyakkah orang yang menggunakan solar sehingga selalu habis? Ataukah memang dborong oleh orang tertentu untuk kepentingan lain yang seharusnya menggunakan solar untuk industri yang harganya harus lebih mahal?

Entahlah, mau bertanya kepada siapa. Mau bertanya kepada rumput yang lagi bergoyang seperti syair lagu Ebiet G Ade pun tak bisa, sebab tak ada rumput di sekitar.

Konflik Rusia-Ukraina Mendorong Kenaikan Harga Minyak

Menurut Agung Pribadi yang menjabat Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, hingga akhir Maret 2022 ini harga minyak dunia masih tinggi. Per barel nya masih di atas 100 dolar US. Mahalnya minyak dunia, berpengaruh terhadap harga BBM non subsidi untuk ikut naik. Demikian informasi yang disampaikan kepada media per 25 Maret 2022, salah satunya kepada liputan6.com.

Kenaikan harga BBM non subsidi, pasti berpengaruh juga pada harga BBM lainnya. Seperti trend-trend sebelumnya, ketidakteraturan distribusi BBM akan terjadi. BBM subsidi bakal menjadi langka. Menghilang dari POM bensin karena diborong oleh pemanfaat yang memiliki akses baik dengan distributor BBM. BBM subsidi 'diborong' oleh oknum nakal untuk dijual ke industri yang diharuskan menggunakan BBM non subsidi. Fenomena lain, solar dan bensin tidak ada di POM Bensin tetapi bermunculan para penjual bensin dan solar botolan di depan dan di samping POM Bensin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline