Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Hartini, Meraup Rupiah dengan Sisa Kain

Diperbarui: 28 November 2021   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hartini dan dua rekannya membuat pesanan handy craft. Foto: Valen Manek-BWKM

Namanya Hartini. Hanya seorang ibu rumah tangga yang hidup dan menetap di salah satu kampung kecil bernama Bukit Jambi. Kampung Bukit Jambi berada di jalur trans-Sumatera. Masuk dalam wilayah administrasi Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu-Way Kanan, Lampung. 

Kegiatan harian Ibu Hartini cukup padat. Selain menyiapkan makanan siap santap bagi seluruh anggota keluarga, Hartini juga harus mengajar dan mengantar salah satu anaknya yang  masih bersekolah di SD. Juga membantu mengajar anak-anak usia SD kelas 1-3 yang belum bisa atau masih terbata-bata dalam membaca, menulis dan berhitung di RT nya. 

Tak hanya itu. Hartini juga mampu berkebun. Setiap hari Ia menyadap karet bersama suami. Juga kadang kala memanen pisang, petai dan jengkol untuk dijual kepada pedangang keliling, atau diolah menjadi keripik, kerupuk dan makanan olahan lainnya untuk dititipkan di warung atau kios sekitar. 

Aneka handy craft dari sisa kain hand made by Hartini. Foto: Valen Manek/Mia S. - BWKM

Sejak tahun 2019, Hartini mulai memperluas kegiatannya. Membuat aneka handy craft dari sisa-sisa kain. Hartini  membeli sisa kain langsung dari para penjahit sehingga bisa memilih dan memilah jenis sisa kain yang dikehendaki. Dari tangannya, telah tercipta aneka tas, tempat vas bunga, keranjang, tatakan gelas, tas hp, sarung botol air minum dan produk lain yang dapat dipesan terlebih dahulu. Bahkan sudah dua kali diberi kesempatan untuk mengikuti pameran atas undangan dari dinas perindustrian Kabupaten Way Kanan. 

Bisnis rumahan yang dilakukan ini masih dalam skala mikro. Namuan Hartini adalah perempuan pejuang yang pantang menyerah. Beberapa pesanan datang melalui teman-temannya seperti ibu Frieda di Jakarta, Ibu Yanti di Bandung, Pak Valen di Kupang dan Ibu Mia di Denpasar. Juga beberapa kali mendapatkan orderan dari beberapa kolega dari dinas perindustrian Way Kanan yang dibantu oleh Pak Madyo. 

Ke depan, Hartini memiliki mimpi untuk meningkatkan usahanya ini. Berbagai model selalu ia coba kemudian ditawarkan kepada para pembeli melalui kolega-koleganya. Nah, andaikan para pembaca berminat, bisa juga membantu perempuan pejuang ini dengan membeli produk-produknya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline