Lihat ke Halaman Asli

ASEP SLAMET

Bekerja mandiri untuk sendiri.

Boleh Menyesalkan, Namun Tak Usah Menghujat

Diperbarui: 13 September 2023   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Usai sudah pergelaran Kejuaraan Sepak Bola Piala AFF U-23 tahun 2023 yang berlangsung di Thailand. Timnas U-23 Indonesia berhasil lolos mencapai babak final setelah sebelumnya di semifinal mengalahkan Timnas U-23 Thailand dengan skor telak 3-1 yang secara taktik maupun teknik sebetulnya tim Gajah Putih itu lebih diunggulkan.

Di partai puncak itu sendiri Indonesia harus berhadapan dengan tim tangguh lainnya, yaitu Timnas U-23 Vietnam, yang di pertandingan-pertandingan di level apapun sebelumnya  kerapkali merepotkan bahkan mengalahkan Indonesia. Vietnam sendiri lolos ke final setelah di semifinal mengalahkan Timnas U-23 Malaysia.

Pertarungan antara Indonesia versus Vietnam di partai final yang berlangsung hari Sabtu 26 Agustus 2023 itu sendiri berlangsung menarik dan seru sepanjang 2 x 45 menit, namun sepanjang waktu itu pula tidak terjadi satu gol bagi kedua kesebelasan, sehingga dilakukan perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Namun lagi-lagi, di babak perpanjangan waktu itu pun tidak ada satu gol pun yang bersarang untuk kedua tim, sehingga mau tidak mau harus dilakukan adu tendangan penalti.

Di babak adu penalti, lima penendang pertama dari masing-masing kesebelasan semuanya berhasil menyarangkan gol ke gawang lawan, sehingga skor diantara kedua kesebelasan tetap sama, yaitu 5-5. Karena hingga lima penendang pertama dari masing-masing  kesebelasan menghasilkan skor yang tetap sama, maka sesuai aturan diharuskan ada penendang tambahan dengan sistem sudden death

Artinya, pada saat ada salah satu kesebelasan mampu menceploskan gawang ke sarang gawang lawan sedangkan kesebelasan yang menjadi lawannya tidak mampu menceploskan bola ke gawang lawannya, maka saat itu pula pertandingan berakhir. Inilah moment yang ngeri-ngeri sedap bagi pemain, para official, maupun bagi seluruh penonton yang menyaksikan secara langsung di stadion maupun menonton lewat televisi.

Tak sangka dan tak dinyana, ternyata penendang keenam bagi tim Indonesia adalah Ernando Ari, yang notabene di tim posisinya sebagai kiper alias penjaga gawang. 

Sebagian pencinta sepak bola Indonesia banyak yang mearasa was-was bahkan menyangsikan Ernando akan berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan, mengingat jarang sekali dalam adu penalti seorang kiper diberi kesempatan untuk menendang di adu penalti - terkecuali jika semua pemain non-kiper sudah menendang namun skor tetap sama. Sedangkan ini, baru lima penendang yang melakukan eksekusi penalti, yang berarti masih tersisa pemain-pemain lain yang sebetulnya "lebih berhak" mengeksekusi.

Apalah daya, ternyata benar juga perkiraan atau lebih tepatnya kekhawatiran sebagian masyarakat pencinta sepak bola Indonesia, Ernando pun gagal mengeksekusi tendangan penalti karena tendangannya terlampau pelan dan arahnya sangat mudah dibaca kiper lawan. Celakanya, hanya sesaat setelah gagal mengeksekusi penalti, Ernando pun harus kembali menjaga gawangnya untuk menghadang tendangan penalti keenam bagi kesebelasan Vietnam. 

Keadaan seperti itu secara psikologis tentu menjadi beban yang sangat berat bagi Ernando. Sebaliknya bagi Vietnam, kondisi semacam itu justru menaikkan motivasinya untuk bisa lebih yakin lagi mengalahkan Indonesia.  Dan benar saja, penendang keenam bagi Timnas U-3 Vietnam sukses menceploskan gol keenam dalam adu penalti tersebut, sehingga Vietnam unggul 6-5 atas Indonesia, dan merekalah yang berhasil menjadi juara AFF U-23 untuk tahun 2023 ini.

Banyak kritik maupun celaan yang ditujukan baik kepada pelatih maupun ke Ernando sendiri atas kegagalan tersebut. Rata-rata pencinta sepak bola Indonesia menyesalkan kenapa harus Ernando yang mengambil tendangan keenam yang sangat menentukan itu, yang padahal bila ia gagal menggolkan bola, ia pun akan langsung terbebani lebih berat lagi pada saat masih harus menjaga gawang untuk menghadang sepakan penalti penendang keenam dari tim Vietnam.

Namun sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Kita tidak perlu mencela ataupun menghujat siapapun yang ada di Timnas U-23 Indonesia. Mereka semua sudah berjuang sebaik dan semaksimal mungkin hingga tetes keringat yang penghabisan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline